"Abang!" Raisa menjerit panik begitu menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan bra dan belum sempat memakai bajunya. Suasana yang tiba-tiba tegang, membuatnya hampir terjatuh karena cemas dan malu. Ia baru saja keluar dari kamar mandi, berencana mengenakan pakaian yang telah disiapkan, namun belum sempat menutupi dirinya dengan baju. Tiba-tiba, pintu ruang ganti yang seharusnya tertutup itu terbuka lebar, dan dalam hitungan detik, Khalil sudah ada di sana, tanpa memberi waktu bagi Raisa untuk menenangkan dirinya atau sekadar menutupi tubuhnya dengan cepat. Khalil masuk dengan langkah cepat, tanpa berpikir panjang, seolah sudah terbiasa dengan situasi seperti itu. Namun, begitu melihat keadaan Raisa yang tidak terduga, matanya langsung melotot. Ia terkejut. Seluruh tubuhnya seakan membeku

