CEO MUDA

1566 Words
"success is not determined by age right? Do they want to be young or old? if they are successful at a young age it doesn't matter right? so age doesn't have to be a barrier to success" ... Di dalam kantor yang menjulang tinggi, didalam sebuah ruangan khusus CEO terdapat laki laki tampan masih dengan usia 20 tahun duduk di kursi kebesaran nya. Yah dia Artheo Ziandera Luix yang tak lain adalah kakak kandungnya Queen. Dia lah yang memegang perusahaan luix Company semenjak ayah nya Rendra Zixvan Luix meninggal sejak 10 tahun yang lalu. Hei tidak dia ga menjadi CEO di usia 10 tahun kok. Saat umur nya 18 tahun dia lah yang diangkat menjadi CEO. Sebelum itu perusahaan di pegang sama mama nya Rareta Avelina Luix. Tokk tokk tokk.. "Masuk" titah Theo saat pintunya diketuk. Ceklekk "Permisi tuan, saya mau meminta tanda tangan tuan di berkas ini" ucap sekretaris nya sopan. "Bawa kehadapan saya" suruhnya tanpa melihat sekretaris nya itu. Sekretarisnya langsung masuk dan menutup pintu perlahan. "Dokumen apa itu?" Tanya Theo masih sama tidak melihat sekretarisnya itu karna masih vokus ke laptop nya. "Dokumen untuk mengajukan kerja sama dengan perusahaan Queli Company tuan" ucap nya masih memeluk sebuah dokumen dibekapannya. Apakah kalian tau peeusahaan siapa Queli Company itu? Jika kalian tahu, author ga jadi deh jelasi panjang lebar hehe. "Ah iya kemarikan dokumennya lily" ucapnya menyodorkan tangannya bermaksud meminta dokumen nya. "Ini tuan, silahkan di cek" sekretaris yang diketahui namanya lily pun menyodorkan nya ke tangan Theo,lalu membungkuk sopan. "Apakah kamu tahu siapa pemilik perusahaan yang berhasil mengalahkan perusahaan luix?" Tanya Theo takjub melihat isi dokumen itu, didalamnya terdapat keberhasilan yang dicapai perusahaan Queli Company besar besaran. Siapa yang tidak takjub? Perusahaan itu memegang rekor Perusahaan terkaya, terbesar, termaju yang bergerak di segala bidang. Cabang nya telah dimana dimana. Perusahaan no 1 di dunia. Selain takjub dengan keberhasilan yang diraih perusahaan itu, tetapi juga memiliki misteri, membuat seluruh dunia penasaran siapa CEO sekaligus pemilik perusahaan itu? Karna pemiliknya tidak pernah memunculkan diri nya. Rapat pun di wakilkan sekretarisnya. "Saya tidak tahu tuan, tetapi beberapa media berkata, pemiliknya dan CEO nya adalah seorang gadis muda dan cantik tuan" tutur Lily dengan wajah berbinarnya saat menjelaskan tentang beberapa fakta pemilik perusahaan Queli Company . "Mengapa kau begitu bersemangat lily?" Tanya Theo bingung melihat ekspresi berbinar sekretaris yang umurnya agak lebih tua 4 tahun darinya. Lily yang di tegur dan di tanya pun gelagapan dan langsung merubah ekspresinya menjadi normal. Malu sekali dirinya ketangkap basah sedang konyol di hadapan boss nya ini. "Maaf tuan, saya hanya takjub dengan gadis muda itu tuan, diumurnya yang masih muda dia bisa mendirikan perusahaan dan sekarang telah menjadi perusahaan no 1 didunia tuan" ucapnya lagi lagi takjub. Jika kalian berpikir Lily dan Theo sangat lah akrab. Kalian benar mereka sangat akrab. Sudah 3 tahun lily menjadi sekretarisny dan kerjaan juga bagus. Jadi fine aja jika Theo sangat akrab dengan sekretarisya. "Berdoalah anak mu akan menjadi seperti dirinya lily" tutur Theo ke Lily. "Ah pasti tuan, aku selalu mendoakan anak serta suami ku yang berada dirumah tuan" ucapnya tersenyum ramah. Yah Lily sudah menikah sebulan sebelum dia menjadi sekretaris Theo. Dan anaknya juga umurnya sekitar 3 tahun. "Baguslah kalau begitu, ah iya dimana saya harus tanda tangan lily?" Tanya Theo mengalihkan pembicaraan, karna waktunya memang sangat padat makanya dia tidak mau membuang waktu lagi. "Disini tuan" tunjuknya di ujung kanan paling bawah disalah satu lembaran didalam dokumen. "Baiklah" Theo mengambil pena nya kemudian dia mencoret coret kertas itu dengan tanda tangannya. "Ini dia, kirimkan segera ke perusahaan Queli" titahnya menutup dokumen itu dan memberikannya kepada Lily. "Baik tuan, saya permisi" pamit Lily keluar ruangan Theo. Setelah lily keluar, Theo menghembuskan nafasnya lelah. Mulai dari adik nya Queen yang semakin hari semakin dibenci sama Mom dan Anta. Dan juga masalah kantor nya yang kerjaan nya makin menumpuk. "Hufftt ya tuhan, lelah sekali" ucapnya menghela nafas sekali lagi, ia mengambil ponsel nya di saku celana nya. Membuka password nya. Lalu mengetik beberapa digit nomor disana. 'Halo ada apa ban Theo?' Tanya seorang gadis di sebrang sana. 'Dimana kamu?' Tanya Theo. 'Emm masih di toko ice cream bang' jawab gadis itu. 'Baiklah, jaga pola makan kamu ya cha, aku ga mau kamu sakit hon' peringat Theo lembut. 'Iyah bang em' 'Kok kamu kelihatan gugup hon?' Tanya Theo, dia mendengar suara gadis itu seperti gugup gitu. 'Ada mereka' suara gadis itu mulai berbisik. 'LO TELVONAN MA SIAPA SIH KK?''ga ad kok' theo mendengar suara yang sangat familiar di sebrang telvon sana. 'Udah dulu yah bang, bby' ucap Gadis itu. 'By Honey Bear' Tit. Sambungan terputus, Theo menghela nafas lega, setidaknya karna gadis itu dia menjadi semngat kembali. Walau hanya mendengar suaranya saja. "Mereka sedari tadi di toko ice cream aja, ngapai aja mereka yaampun" gumam Theo bingung. "Ah mereka kan penggila ice cream, mungkin karna itu lama jadinya" gumamnya lagi terkekeh. ••• "Sttt Queen" Nai manggil Queen dengan pelan. "Paan Nai?" Tanya si Queen memakan ice cream nya lagi. "Ah iya gimana tadi perkembangan perusahaan?" Tanya Queen menyela. "Itu nanti dulu kek, lo mah kerja mulu" jengkel Nai kesal "Jadi mau apa" ok ok sudah mulai ketus bahasa ni Queen. "Sans ngapa, takut gw anjir" ucap Nai berdigik ngeri. "Iyah, jadi sekarang mau apa Nayla?" Queen melembutkan suaranya. Tapi kok malah Nai geli yah. Nai Perkenalan (belom kenalan yah? Hehe maap yah. Ok kenalin. Gw Nayla Agni Lamora, anak kedua dari keluarga Lamora. Adiknya kk Echa. Gw juga sekretaris di perusahaan nya Queen. Juga anggota BD. udah kan? Kenal hehe ?? makasih gomawo. Ah iya satu lagi gw pecinta korea guys. Oppa oppa huhh love you mwchh dah ❤?) "Jyjyq anjir" ucap Nai jijik. Ga biasanya dia lembut jadinya jijik Nai haha. "Serba salah lo yah!" Jengkel Queen. Eh tunggu kok mulai aneh nih guys, suaranya juga mulai aneh guys. Aura juga. "Queen or Angel?" Tanya Nai hati hati. "Angel" jawabnya sinis. "Kok elo sih yang keluar ah ela!" Kesel Nai Maen masuk masuk aja si Angel ih. "Lo kagak suka!" Ketus Angel. "Bukan kagak suka, ngel" ucap Nai pasrah. Si angel mah suka banget kebawa perasaan. Belum selesai ngomong padahal. "Jadi apa!" Suara nya mulai ninggi guys. "Nanti gw mau ngomong soal perusahaan ma dia Angel" suara Nai memelan. "Nanti kan, bukan sekarang Nai" sinis si Angel. "Ah iya tapi kebetulan lo datang ngel" ucap Nai bersemangat. "Emang ngapa?" Tanya Angel memakan ice cream milik Queen. "Noh si kk Echa telfonan ma siapa? Kok bisik bisik" ucap Nai pelan. "Bang Theo" jawab Angel santai. "Tau dari mana lo?" Tanya Nai sinis. "Lah, lo lupa!" Ucapnya ga percaya. "Lupa apa?" Tanya Nai bingung memang gw bingung. "Gw bisa baca pikiran dan hati orang!" Ucapnya jengkel. "Ah iya gw lupa hehe" cengir Nai. "Lo kan sama kaya si Queen yah hehe" "Ehe b**o lo yah, kita kan satu tubuh satu raga cuman 2 jiwa!! Otomatis kita sama cuma sifat yang membedakan kita berdua!!" Ucapnya memperingati Nai. Memang bener sih kata si Angel. Queen dan Angel itu memiliki kemampuan sama bisa membaca pikiran dan hati orang. "Jadi gimana tuh?" Tunjuk Nai ke Kk echa. "Panggil aja elah, dia takut kita tahu kalo dia ma bang Theo ada sesuatu yang ada di hati nya seuatu yang di sembunyikan" ah ela si Angel malah nyanyi taek. "Lo malah nyanyi Anjir" Plakk.. "Auwhh sakit bang*at!" Ucap Angel meringis saat gw mukul bahu dia mayan kuat. "Lo mah diajak serius malah bercanda anying" kesel Nai "Ciee mbaknya udah mau diseriusin aja sih mbak" goda Angel. "Angel!!" Sumpah gw jengkel lama lama. "Shutt diam" sela Nai. "Udah" jawab si Angel polos. "Diam angel!!" Suruh Nai lagi dengan tegas. "Udah lo ah ela, lo diam gw diam anjir!!" Suaranya naik 1 oktav. "Hehe peach" cengir Nai watados. "Mukak lo gosah sok poloa pig!!" Ejek nya. "You dog!" Gw lempar lagi ejekan dia. "You!" "Yo-" "Diam!!" Suruh Angel motong ucapan Nai. "Panggil noh" lanjutnya. "LO TELFONAN MA SIAPA SIH KK?" Teriak Nai ke kk Echa. "Ga ad kok" ambigunya. "Bang Theo tuh nai, boong kk Echa" ledek Angel. Nai liat kk Echa matiin hp nya. "Udah kk telfonan ma bang Theo?" Tanya Si Angel to theo point. "Ah ga ad kok Queen" elaknya. "Angel kk bukan Queen" ucap Angel, kk Echa bulatin mata nya lebar. "Pantes" gumam nya tapi masih gw denger. "Pantes apaan?" Tanya Angel santai. "Pantes, kalo Queen kan ga mau baca pikiran orang sama denger isi hati orang, kalo pun kebaca dan kedengar dia bakal diam ga kayak lo ngel" ledek Nai lagi lagi ke kk Echa. "Iyah dong, ntah tuh si Queen kok dingin amat elah cem kulkas jalan" ucap Angel cekikikan. "Tertutup pulak" tambahnya. "Angel!! Queen denger" ucap Queen sinis. "Si Angel tuh Queen" tambah kk Echa. "Hehe peach Queen, Angel kan bercanda" cengir Angel. "Yasudah, nanti kalo udah sampai kantor Angel kembali yah, Capek tau kita ngomong berdua gini. Lelah tubuh Queen nanti" ucap kk Echa. "Iyah kk" jawab Angel. "Kok tubuh aku bergetar aja yah dari tadi tapi sekarang ga hehe" cengir Angel. "Eh ogeb lo berdua masuk barengan tadi, makanya bergetar trus!! Setiap pergetaran kan jiwa kalian berganti, ntah itu lo atau Queen" jelas Gw. "Ah iyah hehe" lagi watados. "Yaudah kekantor aja yok, lo bawa mobil Queen yah ngel, sampe di ruangan Queen lo balik" ucap Gw. "Iyah bawel ahk" "Yaudah ayo" ajak kk Echa. Kita pun keluar toko ice cream mau ke kantor Queen. Queli Company.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD