"Bagus. bilang dia untuk menghajar istrinya disini, di depan Wilona-ku. Kalau perlu, permalukan istri tidak tahu dirinya ini, kalau tidak jabatan nya di perusahaan-ku terancam. Istrinya telah menghinaku. Suruh dia untuk menghina istrinya!" kata Daniel kepada Thomas lewat telepon. "Baik, jenderal." Sementara itu, keadaan di meja, masih terlihat kacau. Nurul dan dua temannya semakin ngotot mempertahankan meja mereka. Mereka merasa dipermalukan oleh pemilik restoran. Pemilik restoran sudah menyuruh pelayan untuk mengangkat minuman ke tiga wanita itu, tapi, temannya Nurul, ngotot mempertahankan minuman mereka untuk tetap di meja itu. Tiba-tiba, terdengar suara bunyi telpon. Awalnya tidak ada yang menggubris bunyi telpon itu, karena Nurul sedang adu argumen dengan pemilik restoran bernama R

