Saat ini, suasana sangat menunjang. Daniel melamar Wilona di sebuah restoran mewah, karena itu, tidak ada lagi alasan bagi Wilona untuk tidak menjawab. Apalagi, Wilona memang sangat mencintai Daniel. Masa bertahun-tahun tanpa tahu kabar berita dari Daniel yang dia alami, membuat Wilona tidak mau menjawab tidak atau menggelengkan kepalanya. Karena itu, dengan pastinya, Wilona langsung mengangguk. "Ya. Aku menerimamu, kak." Daniel mengepalkan tangannya ke atas. "Terimakasih, Wilona. Terimakasih karena kamu menjadikan aku sebagai pria yang paling berbahagia di dunia ini." "Aku juga bahagia karena kamu memilih aku, kak." Wilona mengembangkan senyuman manisnya kepada Daniel. Keduanya saling tatap mesra, saling berpandangan hingga akhirnya keduanya putuskan untuk meninggalkan restoran ini.

