SHANIN sibuk mengubrak-abrik barang di dalam tas ranselnya. Sudah sekitar dua jam ini, gadis berbaju tidur dengan motif bunga-bunga itu mencari ponselnya yang mendadak lenyap di telan bumi. Bahkan kamar Arga yang luasnya melebihi lapangan bola itu saja sudah hancur lebur, karna Shanin yang berusaha mencari ponselnya ke setiap sudut. "Ya ampun, Shanin tuh taro dimana, ya?" Untuk yang kesekian kalinya, Shanin kembali bertanya pada dirinya sendiri. Rambut berantakannya sudah nampak semakin hancur karna gadis itu yang sesekali menggaruknya ganas sangking frustasinya. Pasalnya, seharian ini kedua orang tuanya itu belum diberikan kabar. Jadi ketakutan Shanin hanya satu, takut membuat Via khawatir dengannya dan berdampak buruk pada kondisi kesehatannya. "Shanin kok pelupa banget, heran!" Ger

