23| Arkan Roovi

1528 Words

SHANIN nampak dengan serius memandangi sebuah anak bunga mawar yang baru akan tumbuh. Ia sudah sekitar setengah jam ini tak mengalihkan fokusnya dari sang calon bunga indah itu. Pertama, Shanin melakukannya karna penasaran. Bagaimana bunga mawar itu dapat tumbuh dengan indah, yang kedua karna memang ia tak ada kerjaan. Tugas sorenya untuk menyirami tanaman di halaman rumahnya selesai sudah, membuatnya kini melakukan hal tak penting itu. "Hei!" Shanin memejamkan matanya terkejud begitu seseorang tiba-tiba saja menyapanya dari sela-sela pagar rumahnya. Menampilkan sedikit mata, hidung dan bibir. Namun Shanin cukup melihat sebagian wajah itu untuk mengenali siapa orangnya. "Arkan? Kok disini?" Cowok itu tersenyum, memperlihatkan deretan gigi putihnya, "Gak boleh emang?" "Ya boleh," Shani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD