Suara tangisan itu masih terdengar disana terlebih Stelia memang benar-benar menahan diri dengan menyimpan rasa lukanya sendirian. Juni lantas hanya menunggunya di luar ruangan terlebih ia pun tak ingin mengganggu Stelia yang saat ini masih menangis hanya memberikan waktu sebentar untuk seorang Stelia tenang. "Minum teh hangat agar kau jauh lebih membaik," suara Juni Adam dengan memasuki ruangan yang berada tak jauh dari dapur utama. Wanita itu lantas menelan saliva secara perlahan lalu dengan cepat memberikan satu gelas berisikan teh dan juga memberikan beberapa lembar tissu kepada Stelia. "Sudahi tangisanmu," suara Juni Adam dengan menyaksikan wajah Stelia yang masih menahan kesedihan. Wanita itu lantas mengambil tissu yang diberikan Juni dan juga mengambil segelas berisikan teh untu

