Menjelang subuh hari, Jena Rahardian membuka mata perlahan. Langit-langit ruang perawatan mahal itu menjadi hal pertama yang menghiasi pandangannya. Isi pikirannya sesaat kosong, perasaannya sedikit hampa. Wanita dengan perban di kepala dan penyangga leher sudah dibuka ini, mencoba mengingat-ingat kejadian semalam. Adegan panas dan mesra bersama Zaflan Matsuyama di ruangan ini berputar dengan cepat bagaikan film romantis dewasa, penuh aksi yang membuat adrenalin berpacu kencang hingga membuat keringat gelisah saking gugupnya. Tidak seperti dulu di mana Zaflan melakukannya dengan kejam dan tanpa perasaan. Semalam adalah hal termanis dan terlembut yang pernah mereka lakukan sejauh ini. Tanpa kata-kata apa pun di antara mereka berdua, semuanya terjadi dengan sangat cepat dan di luar ken

