Zaflan tampak menikmati semua itu, bahkan menyentuh Lia di bawa sana secara langsung, tubuh Lia berkedut oleh rasa kaget akibat jari tengah yang dingin dari lelaki itu, memainkannya pelan di bawah sana, penuh tekanan dan lengket.
Hati Lia terasa pecah berkeping-keping.
Bagaimana mungkin ini bisa sampai terjadi pada mereka berdua?
Ia tak munafik menginginkan hubungan badan dengan lelaki itu, tapi tidak dengan cara hina dan kotor seperti ini!
Setitik panas menyeruak di dadanya, membuat Lia sulit menarik oksigen ke paru-parunya. Tenggorokannya seolah tersumpal sesuatu dan diperparah oleh desakan lidah Zaflan tanpa ampun, menyapu isi mulutnya lagi dan lagi, perempuan itu megap-megap kehabisan napas.
Zaflan menjadi liar dan sangat berengsek!
Tidak! Tidak! Tidak boleh begini! jerit Lia m
