“Shou? Bagaimana kondisinya?” tanya Hiro cemas, menatap ngeri dan prihatin terhadap kondisi Haruka di atas ranjang pasien. Wanita kecil itu baru saja menjelaskan apa yang terjadi kepada Jena Rahardian selama ini kepada pria berjaket hitam yang duduk di tepi ranjang. “...” Shou diam sejenak, masih mengawasi kondisi Haruka yang masih lemah usai terbangun dari pengaruh obat penenang yang terus-menerus diberikan kepadanya sampai membuatnya hanya bisa terbaring di ranjang pasien bagaikan pasien tak berdaya. Di sisi lain ruangan, terlihat seorang perawat wanita sudah dililit lakban pada kedua tangan dan kakinya. Mulut dibungkam juga dengan benda serupa. Kedua mata perawat itu menatap ngeri dan takut kepada dua pria Jepang yang tengah berbicara entah apa. Tapi, yang paling ditakutkan oleh s

