Kemarin, ketika perempuan itu datang membawa bahan makanan bersamanya dan hendak memasak makan malam, Yuzu tidak sengaja melihat Jena meminum obat dalam jumlah banyak secara diam-diam.
Dia tidak yakin itu obat apa, tapi jika melihat bentuk dan ukuran, serta jumlah yang harus diminumnya, sepertinya keadaan Jena tidak dalam kondisi baik. Begitu mendengar suara teriakan saat tengah menjemur pakaian, ia pun tanpa pikir panjang langsung lari masuk ke dalam rumah.
“Ta-tapi, kenapa, Jena-san? Jika kau sedang sakit, seharusnya beristirahat.”
“Aku punya alasanku sendiri. Ini adalah privasiku. Aku tidak ingin ada yang tahu mengenai kondisiku. Jadi, aku mohon padamu, Yuzu-chan,” wajah Jena melembut, senyum teduhnya membuat hati Yuzu berdebar kuat, begitu indah dan cantik.
“Simpan untuk dirimu s
