"Aku permisi, Uak!" pamit Ruslan pada Uak Sanim. Ia lekas menstarter motornya hendak menjemput Halimah. Sementara Uak Sanim tampak marah dan kesal dengan keberanian Ruslan mengancamnya. "Anak si Marni itu punya apa hingga berani mengancamku. Lihat saja kau Ruslan, kau akan menyesal telah macam-macam denganku!" Gigi Uak Sanim bergemeletuk. Ruslan sampai di warung Bu Sumi. "Tadi diantar sekarang dijemput. Takut sekali kehilangan istri cantiknya," seru Weni saat melihat Ruslan. Ruslan dan Halimah saling tersenyum. "Aku pulang dulu, ya!" pamit Halimah pada semuanya. "Sudah, Bang?" "Sudah!" "Bagaimana Uak?" "Sepertinya tak terima dengan ucapan Abang," sahut Ruslan. "Abang bicara baik-baik pada Uak, bukan?" "Abang tak suka basa-basi. Kalau tidak suka ya tidak suka! Ayo turun!" Mereka

