Hari yang gw tunggu - tunggu telah tiba. Ya hari senin. Gw juga udah belanja pakaian yang keren buat pekerjaan baru gw nantinya.
" kamu sudah siap - siap kan ? " tanya pak bos.
" sudah pak . Saya pamit ya pak. Nanti kalo saya butuh kerjaan ntar saya kabarin bapak. " jawabku sambil menyalam pak boss.
" ini oleh oleh buat buat kamu. Terima kasih udah mau rajin disini. Berkat kamu , saya untung banyak . " ucap pak boss dengan senyum tipis .
" terima kasih banyak pak. Semoga usaha bapak makin maju. " balas ku pada pak boss.
Sebenarnya gw sedikit berat meninggalkan kerjaan gw ini. Tapi , gw ga bisa begini terus. Gw juga pengen punya apa yang gw inginkan.
Setelah itu , gw berjalan kearah tempat gw dan rizal akan bertemu. Ya , warnet. Disitu lah nantinya kami bertemu . Tidak butuh waktu lama gw menunggu , akhirnya rizal tiba juga.
" ayo ikut aku. Kamu harus aku latih dulu sebelum kamu dapat kerja. Biar kamu nantinya tidak kaku saat bekerja. " ucap rizal sembari menunjukkan jalan buat gw latihan nantinya.
Gw sedikit bingung. Harus kah latihan dulu ? Emang ini kerjaan apa ? Gumam gw dalam hati.
Tak lama kami menunggu di pinggir jalan , akhirnya muncul bus untuk mengantar kami ketempat tujuan.
Setelah kami sampai juga. Didepan kami ada sebuah kontrakan kecil ya bisa dikatakan lumayan cantik rumahnya.
" ini rumah siapa , zal ? " Tanya gw.
" ini rumah ibu ku. Ya begini lah keadaan ku . Ga seperti bayangan kamu selama ini. " jawab rizal.
Sumpah gw kaget. Gw pikir selama ini dia bohong kalau dia orang susah. Ternyata benar . Dan setelah kami sampai di rumah itu , kami di sambut 2 wanita. Ibunya sih menurut gw ya cantik meski pun sudah tua. Kulitnya masih kencang. Sedangkan kakak rizal bernama dinda pun cukup cantik juga .
" ini teman kamu ya , zal ? " tanya ibu nya pada rizal.
" iya bu. Kenalkan ini teman ku. Namanya harry. " ucap rizal mengenalkan ku pada ibu dan kakak nya.
" nama saya harry , bu . " ucap gw pada mereka sambil bersalaman.
" saya ibu rizal. Dan ini kakak rizal. Namanya dinda. Janda belum ada anak " ucap ibu rizal sambil mengenalkan anak tertuanya pada gw.
Dan setelah itu kami semua masuk kerumah. Karna gw dan rizal udah lapar sejak dari tadi di bus . Terlebih lagi sekarang jam 7 malam.
"bapak mana bu ? " Tanya ku pada ibu rizal .
Sejenak semua memandang padaku.
" bapak udah ga ada lagi . Dia udah dipanggil sama yang maha kuasa 2 tahun yang lewat. " Jawab rizal
" oh.. Maaf lah kalo begitu. Saya salah " ucapku sembari menunduk.
" ga apa harry. Sans aja " ucap rizal sembari melahap makanannya.
Setelah kami selesai makan. Gw pun minta izin untuk mandi. Ya tau lah gimana kan. Badan gw udah bau busuk karna keringatan di dalam bus tadi. Dan setelah gw siap mandi , gw keluar. Betapa terkejutnya gw. Ibu rizal ada di hadapan gw saat hendak mengambil handuk .
" maaf bu. Saya ga sengaja " ucap ku sambil meraih handuk yang gw gantung tadi.
Ibu rizal menutup wajahnya menggunakan tangan. Tapi herannya , ibu rizal menutup wajahnya pun mengembang kan jari - jarinya seolah tetap bisa melihat " tongkat ajaib gw yang besar.
" iya ga apa. Saya pergi dulu " jawab ibu rizal sembari berlalu sambil berlari.
Setelah gw selesai pakaian , gw mencari - cari rizal di kamarnya . Tapi tidak ketemu. Dan akhirnya gw bertanya pada ibunya yang sedang menonton tv bersama kakaknya.
" bu , rizal dimana ya ? Tadi saya liat di kamar ga ada " tanya gw.
" oh tadi dia ada urusan mendadak katanya. Besok siang dia akan kembali " jawab bu rizal sambil melanjutkan menonton tv.
Seketika kakak rizal menoleh pada gw. Dia main mata pada gw. Jelas gw kaget kan. Dan akhirnya pun gw lari kekamar rizal.
Rizal mana sih ? Katanya mau latihan buat kerja nanti. Gumam ku dalam hati. Karna kelelahan tadi di bus , akhirnya gw tertidur.