Salwa terbangun saat ketukan keras di pintu kamarnya terdengar tidak sabar. Sekeliling Salwa gelap, kecuali lampu otimatis yang ia bawa dari rumah kemarin. Salwa melihat pintu dengan perasaan yang khawatir. "Salwa? Kamu baik-baik saja? Apa lampunya menyala?" tanya Athan panik. "Ya, aku baik-baik saja," kata Salwa sambil mengusap matanya. Salwa menyingkap selimut dan berdiri untuk membuka pintu, tapi pintu itu lebih dulu menguak sebelum ia sampai. Athan dengan pakaian sholatnya tersenyum melihat Salwa, sejujurnya Salwa tidak yakin Athan sedang tersenyum, tapi dalam pikirannya wajah gelap itu seolah sangat nyata dengan ekspresi biasa. "Kenapa?" tanya Salwa kembali ke tempat tidurnya. Ia segera menarik selimut karena udara dingin mulai terasa di kulitnya. "Takut?" Athan mendekat. Salwa m

