dokter masuk kedalam ruang ICU dan memeriksa ke adaan pak Sarto
Ardi dan yang lain ikut masuk kedalam ruangan.
pak Rido bertanya pada dokter
" dok bagai mana keadaan sahabat saya"
" pasien sudah bisa di katakan sudah melewati masa koma nya tapi kami tidak mendapat kan tanda - tanda kesembuhan". kata dokter
mendengar hal itu Anya langsung memeluk tubuh papa nya yang terbaring
" pah cepat sembuh Anya kangen papa, Anya mau papa cepat sembuh biar Anya bisa marahin papa lagi heee e..., hiks, hiks...".
semua orang yang ada di dalam ruangan pun menangis melihat Anya yang memeluk ayah nya sambil menangis.
tiba- tiba tangan pak Sarto tiba-tiba bergerak , sontak semua orang terkejut.
pak Sarto mulai membuka mata nya
" Ardi " nama Ardi langsung keluar dari mulut pak Sarto, Ardi pun mendekat
"i_iya om" jawab Ardi
" di kamu mau yah kabulkan permintaan om untuk terakhir kalinya"
semua terkejut.
"om_ om kok bilang gitu sih, om gak boleh ngomong kayak gitu om pasti sembuh"
Ardi berkata sambil mengerut kan keningnya.
"kamu mau kan"
"yah kalau untuk terakhir kali nya yah GK mungkin aku nolak,"
"kamu mau kan jagain Anya untuk om sampai Anya mendapat kan orang yang tepat untuk menjadi pendamping hidup Anya dan Sampai kalin tua. kalau perlu ka_kalian menikah"
suara yang tiba-tiba menghilang membuat semua nya takut akan terjadi sesuatu kepada pak Sarto.
" ardi mau om jagain Anya untuk om, Ardi janji"
pak Sarto pun tersenyum dan menutup matanya
'dit dit dit'
detak jantung pak Sarto tiba - tiba berhenti semua menangis tak karuan
" pak ,pak pak," tangis buk wita sambil memanggil pak sarto. dengan cepat dokter langsung mengecek keadaan pak Sarto. " innalilahi wainnanirojiun, maaf pak buk pasien sudah meninggal dunia"
kata -kata dokter membuta semua diam membisu dan tiba-tiba menangis membuat ruangan di penuhi suara tangisan semua orang terlebih Anya yg sangat menyayangi papa nya.
" nak, kamu harus tepati janji kamu untuk jagain Anya sampai kamu tua"
kata papa nya Ardi .
Ardi hanya bisa menangis