Matahari sudah sepenggal naik. Di tengah sawah cabai yang begitu luas, seorang bocah laki-laki mondar mandir, melompat kadang juga ia berlari menelusuri pematang sawah. "Ilham!! Mainnya jangan jauh-jauh!!" teriak ibunya. "Nggih, Mamak!" Begitulah kehidupan janda satu anak itu. Ia sekarang lebih banyak bekerja di sawah orang lain. Kebetulan, musim cabai yang sekali setahun sedang berlangsung. Menjadi buruh harian pemetik cabai lebih banyak upahnya dalam sehari. Bisa sampai 60.000 dalam satu hari penuh. Ia juga sedikit trauma berada di rumah. Takut-takut, mantan suaminya datang lagi. Ia lebih baik membawa anaknya bekerja di sawah, dari pagi sampai menjelang maghrib. "Kinarsih, kenapa kamu tak menikah lagi?" Minah mengawali percakapan. Ada lima wanita muda di sana yang sudah berlangganan

