Ternyata

1607 Words

"Rumah ibu memang nggak ada kamar khusus, tapi rumah kalian di Jakarta. Mana kami tahu." Sebuah pernyataan yang membuatku menoleh seketika. Mbak Sinta. Ternyata dia justru masih menaruh curiga pada adik dan iparnya sendiri. Astaghfirullah. "Mbak Sinta masih nggak percaya juga? Siapa lagi yang nggak percaya coba saya pengin lihat. Tunjuk tangan aja deh," ucap Mas Huda sudah mulai memanas. Dia yang tadi cukup santai, mulai keluar keringat dingin. Aku memberinya tissu untuk mengelapnya. "Cuma sembilan orang? Bukannya yang kehilangan uang ada 20 orang? Yang 11 orang sudah percaya penjelasan saya tadi atau masih ragu?" tanya Mas Huda lagi. Dia menatap satu persatu sembilan orang yang berjejer di belakang Mbak Sinta. "Saya percaya, Mas. Saya yang harusnya minta maaf sudah ikut melapor segala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD