Dua Lelaki

1502 Words

Dering alarm berbunyi. Pukul lima pagi. Aku sengaja membunyikan alarm tiga kali. Jam empat, setengah lima dan jam lima. Kebetulan hari ini aku sedang berhalangan, jadi tak ada kewajiban untuk menunaikan salat subuh. Alarm terakhirlah yang kupakai sebagai alarm bangun tidur. Tak peduli Mas Huda sudah menghilang sedari tadi. Badanku rasanya tak karuan. Perjalanan dan liburan yang harusnya menyenangkan justru membuatku pusing dan melelahkan. "Rum, Angga kemana?" tanya ibu tiba-tiba. Aku yang baru keluar kamar pun agak kaget mendengar pertanyaan ibu soal Mas Angga. "Ningrum kurang tahu soalnya baru bangun, Bu," ucapku sembari meringis kecil. "Oh iya. Anak gadis bangunnya kesiangan," sindir ibu sambil tertawa kecil membuatku garuk-garuk kepala yang tak gatal. "Semalam Mas Angga bilang mau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD