"Aku mencari suamiku. Kemana dia menghilang?" Heka melipat kedua tangannya di d**a dengan angkuh. "Apa? Suamimu?" Mia terpekik, dia melihat ke arah jam di dinding. "Ya, Mia, Rayhan suamiku. Mana dia?" "Tunggu sebentar Heka! Kau diam dulu!" Mia mengambil posel yang tergeletak di atas meja kerjanya. "Apa yang kau lakukan Mia? Kau mau mengadukanku kepada Rayhan?" Mia menatap dalam Heka dari unjung rambut hingga ujung jemari kakinya. Mia meletakkan kembali ponselnya dan meraih gelas yang berisi air minum. Dia mereguk isinya sampai habis tak bersisa. Mia berusaha melarutkan perasaan tidak nyaman yang menghimpit dadanya. Mia kembali memandangi Heka penuh amarah, "Kita akan bicarakan hal ini, bisa kau diam dulu? Sebelum gelas ini aku lemparkan ke wajahmu?" suara Mia meninggi. "Hum ... b