"Rayhan?" betapa terkejutnya dirinya saat melihat suaminyalah orang yang tanpa etika itu.
"Ya, aku Sayang," ujar Rayhan menutup daun pintu lalu langsung menguncinya.
"Apa yang kau lakukan di sini? Kau mau apa?" wajah Mia merengut. Dia masih kesal dengan kejadian Heka 'menyerangnya', seakan-akan dia adalah wanita simpanan.
Rayhan semakin mendekat, dia tersenyum melihat wajah istrinya yang sedang marah, "Aku merindukanmu Sayang. Kau tidak rindu kepadaku?" ujar Rayhan mendekat. Dia mendudukan dirinya di atas meja kerja Mia, mereka saling berhadap-hadapan dan sangat dekat.
Mia memundurkan kursinya hingga menyentuh dinding. Dia memandangi wajah tampan suaminya yang kini tersenyum hangat kepadanya.
"Ada yang lebih merindukanmu," Mia berkata dengan ketus sambil memainkan pulpen yang berada
