RR Part 3 Wedding Day

1203 Words
Polesan make up yang terlihat natural dan tidak berlebihan justru membuat kecantikan Riska hari ini terpancar dengan sempurna. Membuat takjub setiap orang yang memandangnya. Lebih-lebih kedua orang tua Riska sendiri, mereka sampai berkaca-kaca memandangi wajah putri kesayangan mereka kali ini. Ada rasa haru, senang dan juga sedih yang membaur menjadi satu. Karena sejak hari ini, putri kesayangan mereka telah resmi menjadi istri orang. Lepas sudah tanggung jawab mereka karena kini ada Riksa, menantu mereka, yang akan memegang tanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakan Riska. Ijab kabul baru saja selesai dilaksanakan. Riksa berhasil dengan lancarkan melafazkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas dan suara yang sangat tenang. Ketika para saksi mengucapkan kata "Sah", Dhefan menghembuskan nafas lega dan melepaskan tautan tangannya dan Riksa, yang kini resmi menjadi menantunya. Dadanya sedikit merasa sesak karena kini, sang putri telah menjadi milik orang lain. Milik suaminya. Saat pembawa acara mempersilahkan mempelai wanita untuk memasuki tempat acara, dengan digandeng oleh mamanya, Riska melangkah menuju ke lokasi dimana akad nikah telah selesai dilakukan tadi. Kini dia telah sah menjadi seorang istri dari Antariksa Tranggana. Lelaki yang sejak lama telah mencuri hatinya. Yang membuat dia selama ini tidak bisa membuka hati dan berhubungan dengan lelaki lain. Rasa yang selama ini dipendamnya, kali ini terasa membuncah di d**a. Terlebih saat kini dia dan Riksa berhadapan, Riska tak kuasa menahan berbagai macam perasaan yang bergemuruh memenuhi dadanya. Hingga kemudian dia justru menunduk, tidak berani menatap wajah lelaki yang kini menjadi suaminya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena ada prosesi selanjutnya yang harus dilaksanakan. Riska dipandu oleh sang pembawa acara, memberanikan diri mengulurkan tangannya, menyambut tangan Riksa yang besar dan terasa hangat saat mereka bersentuhan. Perlahan, Riska memejamkan mata sebelum mencium punggung tangan suaminya. Dia masih dengan posisi menunduknya, hingga kemudian Riska terpaksa mengangkat wajahnya saat Riksa bergerak untuk mencium keningnya. Riska memberanikan diri sejenak untuk melirik ke arah wajah lelaki di depannya. Wajahnya begitu bersih dan tampan dengan senyuman yang selama ini tidak pernah diperlihatkannya. Atau mungkin. Riska saja yang tidak tahu bahwa suaminya itu memiliki senyuman yang memikat? Kedua matanya terpejam saat bibir suaminya yang hangat dan lembut menempel sempurna di keningnya. Terasa mendebarkan dan juga menyenangkan hingga secara tidak sadar Riska menarik sudut bibirnya membentuk senyuman. Riska bahkan menahan nafasnya selama Riksa mencium keningnya. “I love you, Bang. I really love you, suamiku.” bisik Riska di dalam hatinya. --- Jika akad nikah dilaksanakan pada pagi hari, maka resepsi digelar pada malam harinya di lokasi yang sama. Saat ini kedua pengantin dan orang tua masing-masing sudah berdiri di pelaminan menyambut tamu-tamu yang datang untuk memberikan doa restunya. Kali ini Riska mengenakan gaun berwarna rose gold yang senada dengan jas yang dikenakan oleh Riksa. Keduanya terlihat serasi dan bahagia. Senyuman tidak lepas dari wajah keduanya, meskipun sebenarnya tidak ada banyak interaksi yang terjadi di antara keduanya. “Riskaaa…” Teriak Mira heboh saat dia tiba di atas pelaminan setelah mengantri cukup lama. “Miraaa… Makasih sudah datang…” Ucap Riska sambil memeluk sahabatnya itu. “Cantik banget sih kamu. Happy wedding ya, Ris. Selamat berbahagia, oke…” Pesan Mira padanya yang hanya dibalas dengan anggukan dan senyuman oleh Riska. “Cepat nyusul yah.” canda Riska pada sahabatnya itu. “Abang Riksa punya temen jomblo nggak? Kalau punya, kasih buat aku ya?” Riksa pun terkekeh mendengar ocehan Mira. “Banyak. Tuh yang di meja pojok sana, itu jomblo semua.” Ujarnya sambil menunjuk sebuah meja bulat yang berisi sekitar lima orang temannya. “Wah kalau gitu aku kesana dulu. Thanks ya, Bang. Semoga pernikahan Abang sama sahabat aku ini berkah. Bahagia selalu.” Riksa tak menjawab, melainkan hanya tersenyum. “Teman kamu pede banget ya, langsung dia samperin itu meja.” Riska yang terkejut mendengar Riksa berbicara padanya lalu menoleh, “E-ee-- Iya, dia emang gitu orangnya, Bang.” “Sudah lama temenan sama dia? Siapa namanya tadi?” Tanya Riksa lagi. “Mira. Aku temenan sama Mira udah dari pas masih kuliah dulu sih. Abang sendiri, ada nggak temen dekat gitu?” Pertanyaan Riska tidak mendapatkan jawabannya, karena sang suami tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk. Dan tepat saat itu pula seolah ada angin yang berhembus pelan, mengiringi langkah kaki seorang wanita cantik yang berjalan dengan anggun memasuki gedung. Dia mengenakan dress panjang berwarna merah muda dengan aksen brokat di bagian bahunya. Tangan kanannya memegang sebuah clutch dengan warna senada. Rambut indahnya yang bergelombang berwarna coklat keemasan dibiarkan tergerai indah menambah keanggunannya. Tanpa sadar Riska menoleh dan menatap wajah suaminya yang masih betah memandangi kedatangan wanita itu. Senyuman Riksa terlihat lebih lebar kali ini. Terlihat sekali bahwa dia sangat mengharapkan kedatangan wanita itu. Riska tahu dengan pasti siapa dia. Karena baru sekitar satu minggu yang lalu dia melihat gadis itu melalui ponsel Mira, sahabatnya. Entah apa maksudnya. Tapi Riska sendiri berpikir, dia tidak akan punya nyali untuk datang ke acara pernikahan mantan kekasihnya seorang diri. Keberanian wanita itu perlu diberikan tepuk tangan yang meriah. Wajahnya bahkan cerah seperti ikut berbahagia. Tidak ada sedikitpun rona kesedihan terlihat. Dan hal itu membuat sedikit rasa cemburu datang menghinggapi dirinya, namun Riska mencoba abai dan kembali menampilkan senyuman terbaiknya. Bukankah pengantin harus selalu tersenyum bahagia untuk menyambut para tamu undangan? Begitu pikirnya. Tsurayya, wanita itu, tidak langsung berbaris di bagian antrian menuju ke pelaminan melainkan berbelok menghampiri sebuah meja, berbincang sejenak dengan teman-temannya. Hingga kemudian salah satu dari mereka berdiri dan berjalan beriringan dengan Tsurayya antri menuju ke pelaminan untuk bersalaman dengan pengantin. Riska tersenyum miring, ternyata perkiraan salah. Ternyata Tsurayya memnita temannya untuk mendampingi naik ke pelaminan. Ya bagaimanapun juga dia hanya wanita biasa. Yang meskipun mampu menyembunyikan rasa sedih, kecewa dan hancur hatinya tetap saja tidak ingin berdiri seorang diri untuk memberikan selamat pada Riksa, kekasihnya yang ternyata justru berjodoh dengan wanita lain. Dijodohkan, lebih tepatnya. “Aya... Makasih sudah datang.” Ucap Riksa dengan menampilkan senyuman mautnya. Tsurayya hanya tersenyum dan mengangguk, “Selamat ya.” Riksa melangkahkan kakinya, sedikit mencondongkan tubuhnya dan tangannya refleks bergerak ingin membawa Tsurayya ke dalam pelukannya. Sungguh dia rindu sekali dengan Aya karena sudah beberapa hari tidak bertemu karena sibuk mempersiapkan pernikahannya. Beruntung Tsurayya tahu diri, dia juga refleks menarik tubuhnya menjauh sehingga Riksa sadar dan batal memeluknya. Namun bahasa tubuh suaminya itu sudah terbaca dan terekam sempurna oleh Riska yang langsung memalingkan wajahnya. Kemana saja asalkan tidak melihat Riksa yang hampir memeluk wanita lain di atas pelaminan di hari pernikahan mereka. Tatapan Riska beradu dengan Layla, sang mertua. Riska berusaha tersenyum pada mertuanya, namun Layla langsung memasang wajah garang mendelik pada Riksa. Suasana canggung langsung terasa saat itu namun tidak berlangsung lama karena Riska dengan segera memasang senyuman di wajahnya dan menyapa Tsurayya dengan ramah. “Terima kasih sudah datang, Kak Aya.” Ucap Riska dengan raut wajah sok kenal sok dekat demi meleburkan suasana tegang saat itu. Tsurayya mengangguk dan tersenyum, lalu setelah bersalaman langsung beranjak turun dari pelaminan. “Dia pacar Abang, ya?” bisik Riska lirih di dekat telinga Riksa. --- Tiga bab dulu ya untuk permulaan. Semoga pengajuan kontrak lancar dan bisa daily update secepatnya. Oh iya, sepanjang tiga bab pertama ini, gimana tanggapan kalian? Jangan lupa tap love dan kasih komentar ya. Terima kasih banyak. Love, Sweet July 27 November 2021 21.55 WIB
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD