3

1429 Words
" Wah kakak senang banget sama kejutan kalian semua?" Kata Rania senang mendapat kejutan dari adik-adik di panti asuhan "Iya dong ini kan hari kelulusan Kak Rania jadi kita buat acara ini buat kakak." Kata salah satu anak panita "Udah-udah sekarang nasi kuningnya cepat di makan nanti keburu ga enak loh. Tiara, Dilla, Fany tolong kamu bagiin buat adik-adik yang lain nasi kuningnya." Kata Bu Irma menginterupsi anak-anaknya "Baik Bu." Jawab Dilla, Tiara, dan Fany berbarengan Dengan cepat mereka bertiga langsung membagi nasi kuning yang memang sengaja dibuat untuk acara kelulusan Rania. "Kamu ga makan sayang." Kata Bu Irma mengelus tangan Rania "Iya Bu nanti Rania nyusul. Rania mau mandi trus ganti baju gerah banget pakai kebaya ini." Kata Rania yang mulai merasa gerah "Ya udah nanti ibu tunggu di meja makan ya. Dan satu lagi hari ini kamu cantik sekali. Dan kebaya ini pas banget di tubuh kamu." Kata Bu Irma memuji "Ahhh ibu bisa aja. Kalau gitu Rania ke kamar dulu ya." Kata Rania berpamitan Rania pun segera menuju ke kamarnya untuk mandi dan mengganti kebaya yang ia pakai dengan baju rumahan agar lebih nyaman. "Ibu udah biar Rania aja yang beresin semua. Ibu mending istirahat aja." Kata Rania melarang sang ibu panti untuk membantunya bersih-bersih "Ga papa kok. Cuma nyuci piring ini aja kok. Lagian kamu emang gak capek. Besok pagi kan kamu kerja kan?" Tanya Bu Irma "Ga papa kok Bu. Rania udah biasa. Iya besok Rania berangkat pagi. Tapi ibu tenang aja Rania baik-baik aja. Ibu kan tahu sendiri kalau Rania cewek kuat. Jadi ibu ga usah khawatir." Kata Rania mencoba menenangkan sang ibu panti Ibu Irma tersenyum mendengar perkataan anak panti yang sudah ia anggap anak sendiri. Ia tahu betul bagaimana kerja keras Rania selain harus kuliah dan kerja juga. Gaji kerjanya tidak hanya untuk biaya kuliah tapi ia selalu memberikan yang kepada ibu Irma untuk biaya panti. Karena beberapa tahun terakhir donatur semakin sedikit. Jadi mereka harus lebih berhemat dan mencari biaya tambahan untuk kelangsungan hidup anak-anak panti yang masih kecil. "Ran, apa rencana kamu selanjutnya?" Tanya ibu Irma "Hmmmm... Kemarin ada salah satu pelanggan aku bilang untuk melamar pekerjaan di perusahaannya. Jadi besok sebelum berangkat ke coffe shop aku akan melamar pekerjaan disana. Aku juga akan melamar pekerjaan di perusahaan lain. Tapi sebelum aku dapat pekerjaan baru aku akan kerja di coffe shop itu. Menurut ibu gimana?" Tanya Rania "Ibu selalu mendukung semua keputusan kamu. Karena ibu yakin keputusan kamu adalah keputusan yang terbaik. Yang penting kamu ngejalaninya dengan nyaman dan senang. Itu juga udah buat ibu senang." Kata Bu Irma "Makasih Bu. Di dunia ini hanya ibu dan adik-adik panti yang Rania punya. Jadi impian Rania adalah menjadi orang sukses agar bisa membawa ibu dan adik-adik yang lain ke kehidupan yang jauh lebih baik. Rania akan selalu bantu ibu buat ngerawat adik-adik yang lain. Seperti dulu ibu ngerawat aku sampai sekarang." Kata Rania tulus "Ibu yakin kamu akan jadi orang yang sukses. Dan ibu selalu doain kamu agar selalu dapat hasil yang terbaik." Kata Bu Irma tulus "Dammn" umpat Reynold Ini sudah hari kedua Reynold bermimpi tentang gadis itu. Dan lagi-lagi gairahnya langsung naik hanya dengan melihat gadis itu. Jadi pagi-pagi Reynold harus mandi air dingin untuk menidurkan juniornya yang b*******h karena memimpikan gadis itu. Dan ini membuat Reynold frustasi. Ia benar-benar tak habis pikir dengan dirinya. Ini tak pernah Reynold bayangkan jika ia akan begitu penasaran dan tertarik dengan gadis itu. Dan seperti janjinya dengan Pak Hadi, pagi ini Reynold harus ke kantor untuk mengadakan rapat membahas kondisi perusahaannya. Reynold melihat tampilan dirinya di cermin. Pagi ini ia memakai baju formal untuk berangkat ke kantor. Walaupun ia terkenal dengan sikap cueknya tapi ketika dirinya sudah menjadi seorang Reynold Johson yang merupakan pewaris tunggal keluarga Johson ia akan bersikap dan berpenampilan seperti pada mestinya. Bel apartemen Reynold berbunyi dan ia pun berjalan menuju pintu untuk melihat siapa orang yang pagi-pagi sudah datang ke apartemennya. "Selamat pagi tuan muda." Sapa seorang laki-laki muda berpakaian rapi "Max, ngapain kamu pagi-pagi datang kesini." Tanya Reynold bingung dengan kedatangan Maxi Ya, Maxi adalah orang kepercayaan Pak Hadi yang mengurus segalanya termasuk juga menjaga Reynold. Umur Maxi tak jauh beda dengan Reynold. Jadi Reynold mudah akrab dengan Maxi karena memang sejak ia lulus SMA, Maxi sudah bekerja di keluarga Johson. Bisa di bilang Maxi adalah salah satu teman dekat Reynold. "Saya di di minta Pak Hadi untuk menjemput tuan muda ke kantor." Kata Maxi menjelaskan "Ngapain pakai di jemput segala. Apa Pak Hadi ga yakin aku bakal ke kantor." Kata Reynold jengah "Maaf tuan muda saya hanya diperintahkan seperti itu oleh Pak Hadi." Kata Maxi menjelaskan Reynold tak habis pikir dengan semua yang Pak Hadi lakukan. Ya walaupun ia sering kabur jika ada kaitannya soal perusahaan. Tapi untuk kali ini ia akan datang ke kantor. "Ok kamu tunggu sebentar saya ambil jas saya dulu." Kata Reynold yang berjalan menuju kamarnya untuk mengambil jas Maxi dengan setia menunggu tuan mudanya. Tak berapa lama Reynold sudah keluar dari kamar dengan penampilan yang sangat mempesona. Dan yang pasti ia terlihat seperti eksekutif muda. "Oya Max, Pak Hadi pernah minta kamu buat cari informasi tentang seorang gadis?" Tanya Reynold "Ya tuan muda. Kemarin Pak Hadi memang meminta saya untuk mencari informasi seorang gadis. Tapi maaf tuan sampai sekarang saya belum menemukan informasi yang valid." Kata Maxi menjelaskan "Ok. Max saya mau kamu cari informasi tentang gadis itu. Dan ketika kamu sudah mendapatkan informasi itu langsung laporkan ke saya." Perintah Reynold "Baik tuan muda. Setelah saya dapat informasi yang valid saya langsung lapor ke tuan muda." Jawab Maxi patuh Reynold jadi semakin penasaran untuk mencari tahu tentang gadisnya. Ia bertekad akan mencarinya dan akan mejadikan miliknya. Karena gadis itu sudah membuat seorang Reynold Johson jadi gila seperti ini. "Selamat datang di perusahaan Johson Company ada yang bisa saya bantu." Kata receptionis perusahan itu " Pagi mbak. Saya ingin menyerahkan surat lamaran kerja. Kemarin saya dapat info kalau perusahaan ini sedang membutuhkan karyawan baru. Jadi saya ingin melamar pekerjaan disini." Kata Rania ramah Jam menunjukkan pukul 8 pagi ketika Rania sampai di kantor tempat ia akan melamar kerja. Untung saja kantor ini tak terlalu jauh dengan coffe shop tempatnya bekerja jadi ia tak terlalu lama terlambat. "Kalau gitu saya terima lamarannya nanti tinggal menunggu pihak perusahaan menghubungi mbak kalau memang sedang butuh karyawan." Kata sang receptionis menjelaskan "Iya mbak makasih." Kata Rania bersikap ramah Setelah itu Rania pun bergegas pergi karena ia harus bekerja sekarang. Ketika ia akan keluar dari kantor itu, tiba-tiba suara ramai langsung terdengar. Beberapa pegawai kantor disana tampak takjub dan terpesona dengan apa yang mereka lihat. Rania yang penasaran mencoba melihat apa yang membuat suasana kantor yang awalnya sepi jadi gaduh. Ternyata yang membuat gaduh adalah kedatangan seorang laki-laki yang sepertinya sangat penting bagi perusahaan ini. Karena beberapa orang tampak hormat padanya. Karena Rania merasa penasaran ia pun inisiatif bertanya dengan salah satu pegawai disana. "Mbak emangnya itu siapa sih? Kok kayaknya heboh banget." Tanya Rania penasaran "Oooo dia Reynold Johson Pemiliki perusahaan ini. Selain itu ia juga seorang penyanyi top di negeri ini." Jawab sang karyawan "Oooo gitu ya mbak. Soalnya saya jarang lihat tv jadi jarang ngerti artis-artis gitu. Kalau gitu makasih mbak." Kata Rania sopan Rania pun segera berjalan menuju pintu keluar sampai tak sengaja matanya bertemu dengan mata seorang Reynold Johson. Dan entah kenapa ia jadi terhipnotis dengan mata abu-abu milik pemilik perusahaan ini. Untuk menutupi rasa malunya karena dipandang seperti itu, Rania pun segera memalingkan wajahnya dan bergegas keluar untuk memulai pekerjaannya. Sementara itu Reynold baru saja sampai di kantornya ketika beberapa karyawan tampak histeris dengan kedatangannya. Dan itu sedikit membuat Reynold risih. Tapi dengan gaya yang cool Reynold berjalan menuju lift untuk segera ke ruang rapat. Tapi saat ia berjalan tanpa sengaja ia melihat gadisnya berada disana. Dan lagi-lagi ia kembali terpesona dengan gadisnya itu. Apalagi ketika ia tak sengaja melihat semburat merah di pipi cubbynya ketika tampak tanpa sengaja mata mereka bertemu. Mata coklat yang mulai detik ini menjadi mata paling indah yang pernah Reynd lihat. Tapi Reynold harus menjaga sikapnya. Ia tak mungkin mengejar gadisnya sekarang karena ia sedang ada di kantor. Dan ia harus menunjukkan. Sikap wibawanya. "Max kamu liat gadis gendut di receptionis tadi kan?" Tanya Reynold "Iya tuan muda saya lihat." Jawab Maxi Saat ini mereka berdua sedang berada di lift menuju tempat rapat akan di mulai. "Saya mau kamu cari informasi ada apa ia datang ke kantor kita. Saya mau laporannya ada di meja kerja saya setelah meeting hari selesai." Perintah Reynold "Baik Tuan muda." Jawab Maxi patuh "I got you babe." Kata Reynold sumringah
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD