"Akhirnya aku tahu mengapa kamu begitu lemah di depan istrimu. Tidak heran jika kamu diperlakukan seperti ini," kata Juli sambil menatapku dengan sinis sebelum berbalik dan pergi.
Aku menggelengkan kepalaku dan buru-buru mengikutinya sambil berkata, "Sekarang, masalahnya sudah selesai dan Dia bilang kalau dia tahu semua ini adalah kesalahannya sendiri, jadi aku tidak perlu untuk menolak panggilannya lagi. Kalau tidak, jika dia benar-benar tidak meneleponku kembali, kami akan bercerai."
Juli menghela nafas lalu menoleh dan menatapku. Dia kemudian berkata, "Sudah aku bilang, sejak pertama kali dia menghubungimu untuk mengakui kesalahannya, selama kamu menutup telepon di saat itu, dia pasti akan menelepon lagi. Setelah kamu memaafkannya dua kali, dia pasti akan berpikir kalau kamu sang
