Sebuah Kode

1379 Words

"Ish, kenapa harus wudhu lagi, sih?" Kalila menggerutu. Bibirnya mencebik seolah kesal karena perlakuan Dareen. Walau sebenarnya Kalila sendiri menyukainya. Perempuan itu bukannya cepat menyempurnakan wudhu, ia malah mematut diri di depan cermin. Kalila melakukan itu, karena sadar kopernya belum datang. Dipegangi bibir merah miliknya sambil tersenyum. "Jadi begini rasanya?" Ingatannya berputar saat bersama Dewa dulu. Beberapa kali pria itu berusaha menciumnya. Tak dipungkiri saat jatuh cinta pada Dewa, ia sangat menginginkannya juga. Untung saja, setiap kali hal itu terjadi ada saja gangguan, dan Kalila bisa menghindarinya. Dia bersyukur mengenal Islam, hingga bisa berhati-hari dan menjaga diri dari pergaulan yang Tuhannya haramkan. Meski pun keduanya sudah menetapkan tanggal pernika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD