32. Sudah Tidak Waras

1002 Words

"Kamu bilang dia bakal ambil anaknya. Kenapa malah kirim beginian? Ini sih dia niat banget nitipin anaknya lagi besok-besok." "Aku gak tau." "Ya kamu tanya lah sama dia, Luna." "Aku?" Aluna menunjuk dirinya sendiri. "Ya iyalah. Masa aku? Kenal juga enggak," balas Devi. Aluna tersenyum meringis. Benar juga. "Malah cengar-cengir," komentar Devi. "Iya. Ini aku mau tanya," sebal Aluna kemudian beranjak. Mengambil ponsel dari dalam tas. "Orang itu. Selalu aja bikin repot," omelnya seraya membuka aplikasi bertukar pesan lalu mengirimkan pesan. Jauh di seberang sana, seorang pria gegas meraih ponsel pintar yang tergeletak di atas meja saat mendengar bunyi singkat. Tersenyum saat melihat pesan yang baru masuk. Akhirnya, setelah menunggu sekian abad. Tanpa melunturkan senyum, ia mengetik pe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD