Bab 4 : Proposal Diri

1578 Words
*Membaca Al-Qur'an lebih utama* "ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM. INI BENERAN? " Kemala berulang kali membuka tutup email dan kembali berteriak semakin keras. Berikut isi proposal tersebut. Biodata Nama Adi Arjuna tahun kelahiran 05 Februari 1997. Pendidikan Pernah sekolah di SDN 10 Sukaraja, Lalu melanjutkan di SMPN 1 Lampung Dan pendidikan terakhir di SMKN 1 gading Rejo. Tidak melanjutkan kuliah dengan alasan malas, dan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan saat itu. Gambaran fisik. Tinggi 170cm, berat badan 52kg. Dengan bentuk fisik normal, warna kulit sawo busuk." Sampai di sini Kemala sudah terpingkal-pingkal membacanya. Ia lanjut membaca data diri itu dengan tangan yang dingin dan jantung yang bertalu-talu. Warna dan bentuk rambut hitam, dan keriting, cacat fisik tidak ada, insyaallah Riwayat penyakit tidak ada penyakit berat, penyakit ringan banyak. "Fix, ini buaya humornya receh banget dah." Sekilas tentang saya. Saya anak pertama dari dua bersaudara, adik saya berumur 13 tahun, masih sekolah di SMPN 3, Memiliki sifat bawel, cerewet, suka banyak berkata. Hobi saya menulis dan membaca, bermain game di kala jenuh dan jalan-jalan di saat suntuk. " Lah ini orang jarak sama adiknya jauh banget, eh! Tapi aku lebih jauh 20 tahun, berasa sama anak jadinya." Kemala terkekeh geli ketika menerima fakta jika si emak hamil lagi ketika umurnya di ujung 19 tahun, Al hasil sang adik muncul ketika jarak usianya 20 tahun, bayangkan saja ia yang seharusnya memberikan emaknya cucu, ini malah emaknya yang ngasih adik. Lanjut membaca proposal. Pekerjaan profesi Saya bekerja sebagai petani dengan beberapa lahan perkebunan yang saya miliki, tidak luas tapi insyaallah cukup. Lalu pekerjaan yang saat ini saya tekuni adalah menulis, saya menjadi penulis tetap yang di kontrak selama 3 tahun, dengan pendapatan yang insyaallah cukup untuk hal yang di perlukan. "Alhamdulillah, akhirnya hampir dapat doi sesama penulis." Kondisi finansial Saya belum memiliki rumah permanen, walau saya sudah sedikit demi sedikit mulai menabung yang insyaallah tahun ini akan terlaksana impian saya untuk memiliki rumah sendiri, sementara ini saya masih ikut bersama orang tua. Kendaraan yang saya miliki hanya sebuah sepeda motor yang mungkin tidak mewah, hanya motor beat, dan itupun belum lunas, hehe. Saya memiliki beberapa satu bidang tanah di tempat yang cukup strategis, yang rencananya akan saya gunakan untuk berjualan nantinya, atau membuka usaha lainnya. Lalu saya memilik satu lahan perkebunan karet yang sampai saat ini masih saya kerjakan sendiri. Tabungan. Saya memiliki sedikit tabungan untuk masa depan, walau tidak banyak setidaknya cukup untuk magar calon istri saya kelak. "Lah magar? Apa mahar? Typo ni orang kayaknya. Magar dikira itu bini tanaman." "Income perbulan, omakk... Bahas gaji ini cuy, belanja bulanan." Gajih menulis $350 atau setara 4.500.000 dan di tambah hasil dari kebun karet 1.600.000. "Kalau di tambah-tambah ini sekitar enam juta-an, bisalah makan bakso tiap hari gak takut bangkrut." Gambaran pribadi Sifat positif , saya orang yang bisa dikatakan tidak mudah menyerah, ulet dan mau bekerja dalam bidang apapun untuk mendapat sedikit penghasilan. Tidak mudah terpengaruh, dan tidak peduli dengan perkataan orang. "Emang ciri-ciri laki idaman yah begini nih, gak peduli sama omongan tetangga, kan tetangga aku julid semua." Sifat negatif katakanlah saya orang yang memiliki sisi cemburu yang akut, saya bisa berlaku cuek, dan diam di saat saya marah. Lalu terkadang lupa waktu dan makan saat tengah sibuk dengan pekerjaan. Kemala mengangguk mengerti, semua orang juga pasti memiliki sisi negatif, dan sisi dari Adi buaya sss masih bisa ia tolerir sih. Lalu mata Kemala terbelak kaget begitu membaca kalimat selanjutnya yang membuatnya dengan semangat melanjutkan acara membaca proposal. Kriteria istri yang saya harapkan. Insyaallah saya tidak pernah muluk-muluk untuk memilih seorang istri, cukup yang setia, sabar dan mengerti dengan keadaan, baik susah maupun senang. "Lah ini muluk-muluk namanya, dudul." Dan yang utama saya menginginkan seorang istri yang sayang dengan kedua orang tua saya maupun orang tuanya sendiri, mau mengurus orang tua di saat mereka tua nanti tanpa perasaan jijik ataupun enggan. Saya ingin mendapatkan istri yang memiliki Budi pekerti baik kepada orang tua dan anak-anak kamu kelak. "Udah bahas anak aja si bambang. Duh Gusti, gini amat seorang penulis, sudah memikirkan masa depan. Fix harus jadi pokoknya gak mau tau." Pernyataan Penting Berikut ini beberapa pernyataan yang saya rasa perlu saya sampaikan. Karena akhir-akhir ini banyak kejadian yang aneh-aneh kan. karena sepertinya ada kasus orang menikah mengaku agama Islam, eh ternyata kemudian diketahui hanya pura-pura, maka di sini saya ingin tegaskan bahwa saya adalah seorang muslim sejak lahir (karena ayah ibu saya muslim) "Alhamdulillah seiman dan se- aamiin." karena ada juga kasus orang mengaku laki-laki eh ternyata perempuan, maka saya ingin menyatakan bahwa saya 100% laki-laki. Kemala jadi mengingat cerita dosennya mengenai satu negara yang di mana kita tidak bisa membedakan mana perempuan tulen mana perempuan jadi-jadian. ada banyak juga kasus pasangan menikah, belakangan baru ketauan ternyata si pasangan suka sesama jenis, maka saya ingin menyatakan dengan tegas bahwa saya normal, hanya tertarik kepada perempuan, tidak tertarik sama laki-laki. ada orang yang bisa menikah dengan calon yang sudah pernah melakukan dosa besar zina, tapi kebanyakan orang nggak. Maka saya ingin menyatakan bahwa saya tidak pernah melakukan dosa besar zina. keperawanan dan keperjakaan juga super penting, maka saya juga ingin tegaskan bahwa saya masih perjaka dan belum pernah menikah. "Alhamdulillah, aman ini aman. Lolos seleksi jadi pendamping hidup. Pokonya kudu jadi gak mau tau, awas aja kalau gak jadi, di guna-guna." Kemala terus melanjutkan acara membaca proposal nya, sampai tidak sadar jika ia sudah menghabiskan waktu selama sejam hanya untuk membaca sebuah proposal diri yang sudah kedua kalinya ia terima, tapi baru kali ini yang isinya membuat ia ngakak namun juga tersentuh. Aku nggak tau lagi musti ngomong gimana, semisal masih kurang jelas atau gimana, boleh tanyakan langsung, soalnya bingung mau jelasin apa lagi. "Gak mau nanya apa-apa lagi, udah pas. Mantap lah ini," jawab Kemala dengan suara pelan, takut terdengar emaknya yang terkadang memiliki sifat kepo yang luar biasa sekali. Keisengan nya ternyata dianggap serius dan berubah menjadi serius sekarang. Malah ia yang kini bingung harus gimana menjawab proposal ini. Jika di tanya apakah dengan proposal ia sudah yakin? Maka jawabannya belum, kenangan kisah cinta sebelumnya membuat ka sedikit takut dan lebih berhati-hati mencari pasangan, bukan terlalu memilih, akan tetapi pelajaran yang ia dapatkan di hubungan sebelumnya adalah menjalin hubungan karena alasan cinta sama sekali tidak menjamin akan bahagia. Selama tiga bulan ia berada di toxic relationship. Yang bahkan dengan bodohnya ia hanya bisa pasrah ketika dimaki, dibentak bahkan dikata-katain dengan kalimat yang begitu kasar hanya diam menerima dengan dalih masih cinta. Kebodohan haqiqi yang bahkan mungkin masih sangat ia ingat sampai kapan pun itu. Sebuah hubungan yang juga diawali dengan perkenalan singkat lewat media sosial, persis seperti yang tengah ia hadapi saat ini juga. Hanya saja saat itu mantannya tidak ada mengirimkan proposal lengkap seperti ini. Ingatannya menerawang jauh, di mana di saat ia berjuang sendirian hanya untuk mempertahankan hubungan yang tidak sehat sama sekali, kesabarannya memang paling diuji saat itu, menjadikan dirinya seperti perempuan bodoh yang tunduk dan takluk dengan tipu daya buaya dajjal. Hingga pada detik ini, ia sudah mengikrarkan diri bahwa mencintai seseorang tidak harus seratus persen, cukup cintai diri sendiri dengan sepenuh hati karena tidak ada yang bisa membahagiakan hidup kecuali diri kita sendiri. Ia harus memikirkan dengan matang ini terlebih dahulu, umurnya sudah menginjak usia dewasa dan pada tahun ini genap berusia 21 tahun, dirinya tidak pantas lagi menjalin sebuah hubungan yang hanya untuk bersenang-senang atau paling tidak untuk mengisi chat w******p nya. Ia harus sudah bisa mencari dan menjalani hubungan serius yang tahu akan dibawa ke mana hubungan itu, jika Adi bisa serius dan stop jadi buaya grup, mungkin ia akan menerima nya sebagai partner hidup. Akan tetapi jika sikapnya masih tetap sama tebar pesona ke sana ke mari, mohon maaf, ia mencari pria yang teguh pendirian, bukan suka mampir ke yang lain saat tempat persinggahan nya sudah membosankan. "La, coba jemput dulu si dedek. Tadi tempat Mbah di bawa." Perintah nyonya besar yang mau tidak mau harus ia laksanakan. Dengan mengenakan hijab instan, Kemala keluar dari peradaban rebahannya menuju rumah Mbah yang merupakan orang tua dari pihak ibunya. Jarak rumah Mbah hanya sekitar sepuluh meter saja, ia berjalan dengan cepat, menghindari sengatan matahari yang cukup terik dan dapat merusak kulit saljunya yang mudah meleleh. Makanya ia tidak pernah glowing, karena ke glowingannya sudah sirna setiap terpapar sinar ultraviolet. "Mau ke mana kau, Gek?" Kemala melihat sahabat sehidup tapi tidak sematinya itu dengan kaget, pasalnya gadis itu muncul dari jendela kamar yang berada tepat di samping jalan. "Kayak setan kau ku liat, mau jemput dedek tempat embah, Napa?" "Gak ada, cuma nanya aja aku. Kapan kau balek Medan?" Tanya Wana yang merupakan sahabat dari orok Kemala. "Belum tahu, kau tanya lah si covid kapan dia pulang kampung. Capek aku liat dia gak tau diri numpang di negara orang." "Kenapa gak kau kasih ongkos, La. Kan dia gak mau pulang mungkin udah habis uang jajannya." Kemala terkekeh pelan. "Gimana lah aku mau ngasih dia ongkos, aku aja gak ada duit, PAOK." Dewana ikut tertawa, mereka terbiasa hidup tanpa uang jajan kalau di rumah, jadi jangan heran jika Kemala sendiri hanya memiliki jatah jajan seribu sehari, itupun kalau emaknya lagi dalam mode baik. Kalau lagi jahat, seratus perak pun tidak akan dikasih. "Yaudah, mau ke tempat mbah dulu. Teruslah ngebabu sampai kamu jadi debu." "Si anjir kalau ngomong nyelekit," ujar Dewana yang merasa terhibur dengan tingkah konyol sahabatnya. Kemala hanya tertawa, hari ini hatinya sedang berbunga-bunga, padahal hanya menerima sebuah file proposal yang isinya hanya tulisan penjelasan tentang kehidupan seorang laki-laki yang ia kenal dari grup menulisnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD