3

1642 Words
Saat ini para santri dan santriwati serta pengurus pesantren pun sedang melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid Abdul Jami'. Setelah sholat subuh, mereka semua pun berdoa dan keluar dari masjid. Saat Harris keluar dari masjid, baru lah semua orang mengetahui keberadaan Harris yang sudah kembali ke pesantren itu. Karena kemarin Harris memang sedang pergi ke luar kota dan saat ini ia sudah kembali. Tadi belum ada yang mengetahui karena memang Harris yang datang pertama kali di masjid tersebut. Dan peraturan disana, jika saat sedang di masjid tidak boleh saling mengobrol bersama untuk membicarakan hal tidak penting. "Assalamu'alaikum Gus Harris, Masya Allah Gus Harris sudah pulang" ujar Adam yang merupakan salah satu sahabat dan orang terdekat dari Harris tersebut. " Wa'alaikumussalam Adam. Biasa aja Dam, ga usah gitu lah. Lo kebiasaan deh" ujar Harris kepada Adam, karena Harris selalu mengatakan kepada Adam bahwa Adam berbicara dengan biasa saja kepada Harris. Karena Harris tidak nyaman jika berbicara seperti itu tuh. Ia merasa tidak enak jika berbicara formal itu. "Haha ya gimana ya Ris. Tapi kok lo ga ngabarin sih kalo udah pulang? Pulangnya kapan? Kok kayak nya ga ada yang tahu waktu lo balik sih? Soalnya biasa nya kan kalo lo balik tuh banyak banget gosip-gosip dari santriwati yang ada disini wkwkw. Mereka semua kan pada mengidolakan Gus Harris yang mereka sayangi itu. Tapi sampai gua ketemu lo gua ga ada dapet kabar apa pun deh" ujar Adam tersebut. "Gua balik tadi malem, kayaknya juga ga ada yang ngeliat pas gua balik. Soal nya gua balik malem banget. Jadi gua juga ga bisa ngasih tau lo karena kan udah malam Dam" ujar Harris kepada Adam yang mendapat anggukan percaya dari Adam. "Oke deh, kalo gitu selamat kembali lagi Gus Harris" ujar Adam dengan ceria itu. Membuat beberapa santri dan santriwati melihat ke arah mereka berdua. Dan banyak juga santriwati yang sudah melihay Harris dan sangat senang dengan kembalinya Harris ke pesantren lagi. Bisa di pastikan bahwa setelah ini mereka semua akan menyebarkan berita kembalinya Harris ke pesantren ini sehingga seantero pesantren mengetahui mengenai kembalinya Harris tersebut saat ini itu. "Lo ngajar lagi kan? Mulai kapan?" tanya Adam karena biasanya Harris memang membantu mengajari mengaji juga bagi para santri dan santriwati yang masih baru bergabung dan masih belajar membaca iqro dan Al- Quran, makanya Adam bertanya. "InshaAllah mulai nanti" ujar Adam dan ia pun melihat jam yang ada di masjid. Saat ini sudah menunjukkan pukul lima lewat tiga puluh. Karena teringat dengan Keyra yang entah sudah bangun atau belum itu, akhirnya Harris pamit pulang saat ini. "Dam, gua balik dulu ya. Nanti kita ketemu lagi. Wassalamu'alaikum" ujar Harris. "Waalaikumsalam. Oke deh siap Gus" ujar Adam dan Harris pun langsung meninggalkan masjid tersebut berjalan menuju ke rumahnya. Di jalan, banyak sekali santri dan santriwati yang berpapasan dengan Harris dan menyapanya. Tak lupa juga, Harris pun menyapa dan menjawab salam mereka. Dan saat ini Harris sudah sampai di rumahnya. Ia pun masuk ke dalam dan langsung pergi ke kamarnya pada saat ini. Saat sudah membuka kamarnya, ternyata Keyra masih tidur. Ia sama sekali belum bangun, dan dapat dilihat bahwa tidur Keyra saat ini sangat nyenyak sekali. Harris pun menghela nafanya dengan panjang dan juga kasar. Ia pun saat ini mulai membangunkan Keyra yang masih tertidur itu. Karena Keyra harus menunaikan ibadah subuhnya. Harris pun saat ini mulai membangunkan Keyra yang tidur itu tuh. "Key, bangun Keyra. Udah mau jam enam. Kamu harus sholat subuh Keyra. Bangun ya Key. Keyra" ujar Harris dengan berkali-kali memanggil nama Keyra, tapi Keyra masih tidak menjawabnya dan ia pun masih terlelap pada saat iniini tersebut. "Ishh apa sih masih ngantuk gua tuh Gan, lagian juga lo kenapa sih Regan. Masih ngantuk ini tuh gua. Lagian lo ga ngantuk apa" ujar Keyra yang menyebut kan nama Regan, karena memang biasanya jika pagi-pagi dia dibangunkan oleh Regan atau Lisa. Harris pun sempat merasa cemburu dan tidak suka, tapi ia teringat bahwa Regan hanyalah sahabat yang sudah menjadi saudara bagi Keyra. Harris pun saat ini membangunkan Keyra lagi. Kali ini, Harris sembari menepuk pelan tangan Keyra. "Key, bangun sholat subuh Key" ujar Harris lagi dan akhirnya berhasil, Keyra pun terbangun pada saat ini dan ia terkejut ketika melihat isi dan cat kamar yang berbeda dengan kamarnya. Dan setelah sepersekian detik, akhirnya ia pun sadar jika saat ini ia berada di rumah Harris, dan berada di kamar Harris. Keyra pun langsung duduk tegap ketika melihat Harris yang berjongkok di dekat tempat tidur Keyra tersebut. "Sholat subuh dulu Key, tadi Aku udah sholat di masjid. Kamu sholat sendiri ya" ujar Harris dengan lembut dan diangguki oleh Keyra pada saat ini. Keyra pun pergi untuk mengambil air wudhu dan tak lama kemudian, ia kembali lagi ke kamar dengan muka yang sudah fresh tersebut. Ia saat ini sedang mencari-cari sesuatu, tapi tak kunjung ia temukan di mana-mana. Ia pun masih mencari sampai akhir nya Harris pun bertanya kepada Keyra karena memang Keyra seperti sedang kebingungan juga. "Kamu nyari apa Key? Kali aja aku bisa bantu nemuin" ujar Harris kepada Keyra. "Mukena, Mukena gua ga ada. Kemana ya? Padahal kayaknya ada" ujar Keyra. "Mukena kamu ada di lemari Key, tadi malam aku bongkar tas sama koper kamu. Maaf ga bilang-bilang, aku cuman mau beresin barang-barang kamu aja biar rapi di lemari Key" ujar Harris yang membuat Keyra menjadi kesal sendiri. Sebenar nya ia tidak kesal dengan Harris, melainkan ia kesal dengan dirinya sendiri karena hal-hal seperti itu malah Harris yang melakukannya, dan Keyra tidak bisa apa-apa juga. "Makasih, kalo gitu gua mau sholat dulu" ujar Keyra kepada Harris. Dan saat ini Keyra pun sudah mulai sholat, sementara Harris, saat ini ia duduk di kursi kamar. Entah kenapa saat ini Keyra sangat sesak sekali dalam sujudnya, ia pun tidak bisa lagi membendung air matanya. Dan di dalam sholatnya itu, Keyra menangis. Harris yang memang masih ada di belakang Keyra itu pun saat ini juga melihat bahu Keyra yang bergetar saat sujudnya itu. Dan saat ini ia pun menghela nafasnya itu. Kamu pasti ga nyaman ya tidur di tempat yang kecil kayak gini Key. Maaf ya Key. Kamu pasti juga masih belum nerima tentang pernikahan kita ini. Aku paham Key, tapi tolong ya Key, tetap bertahan Key. Batin Harris tersebut pada saat ini itu. Sementara itu, Keyra sudah selesai sholat dan ia pun sudah menghapus air matanya itu meskipun masih terlihat bekasnya. Harris pun pura-pura untuk tidak tahu bahwa Keyra tadi menangis. Saat ini Keyra sudsh mencantumkan mukena nya itu ke cantelan yang ada di dekat pintu. Setelah itu ia bingung mau melakukan apa. "Ris, boleh keluar ga? Mau cari angin" ujar Keyra kepada Harris yang mana masih membuat Harris bingung karena pastinya akan aneh sekali jika melihat Keyra keluar dari rumahnya itu dengan tidak memakai hijab, karena memang Harris tidak mau memaksa Keyra. Sebelum kesini pun Regan juga sudah mengatakan kepada Harris untuk tidak pernah memaksa Keyra melakukan apa pun, karena Keyra tidak pernah di perlakukan seperti itu sebelumnya. Makanya Harris saat ini jadi bingung. "Selamat pagi Keyra, udah bangun?" tanya Umi saat ia masuk ke dalam kamar Keyra dan Harris yang tadi memang tidak mereka tutup itu. Keyra pun menatap Umi. "Umi, Selamat pagi juga. Udah dong heheh" ujar Keyra tersebut pada saat ini. "Tadi Umi denger pas lewat kamu mau nyari udara segar di luar ya Key? Ga papa kok. Tapi asalkan berpakaian yang sopan ya. Ga papa Umi, Abi, Harris, Opa sama Oma ngga maksa kamu kok" ujar Umi sembari mengelus rambut Keyra itu. "Jadi boleh ya Umi?" tanya Keyra dengan mata yang berbinar indah saat ini itu. "Iya boleh, oh ya Keyra. Kami semua disini mengatakan kepada santri dan santriwati kalo kamu ini saudara Umi. Karena kamu sama Harris yang belum mau kalo status kalian di pulih begitu jadi Umi bilangnya seperti itu. Ga papa kan?" tanya Umi kepada Keyra dengan sangat halus sekali. Keyra sangat menyukai Umi Harris itu. "Ga papa dong Umi. Kalo gitu Keyra sekarang ganti baju dulu ya abis itu baru keluar deh hehehe" ujar Keyra dengan ceria yang membuat Harris pun juga senyum. "Iya sayang, kalo gitu Umi keluar dulu ya" ujar Umi yang langsung keluar itu tuh. Keyra pun saat ini mencari baju yang cocok dan setelah itu ia pun mengambil celana jeans, kaos dan cardigan untuk ia pakai. Ia pun langsung masuk ke toilet dan mandi. Setelah mandi, baru ia saat ini keluar dengan baju gantinya. Harris pun masih dikamarnya menunggu Keyra. Ia pun disana melihat Keyra yang saat ini sedang dandan. Harris masih menunggu Keyra karena ia tidak tahu apa kah Keyra akan pergi sendiri atau akan mengajak dirinya. Namun jika Keyra tidak mengajaknya pun nanti rencananya Harris akan mengikuti Keyra dari belakang dan dari kejauhan juga itu. "Ris, gua pergi dulu ya" ujar Keyra yang meninggalkan kamarnya tersebut itu. "Eh lupa, Assalamu'alaikum" ujar Keyra yang kembali lagi ke kamar karena lupa mengucapkan salam kepada Harris. Keyra pun saat ini itu sudah meninggalkan kamar dan ini sudah pukul enam pagi dan pasti banyak santri dan santriwati yang sudah menjalankan aktivitas mereka di Pesantren Abdul Jami' itu pada saat ini. "Waalaikumsalam" ujar Harris dan setelah itu pun Harris saat ini berjalan keluar juga karena ia ingin mengikuti Keyra pergi. Namun belum sempat ia keluar, Umi nya sudah memanggil nya dan ia pun mendekati Umi nya yang masih memasak tersebut. "Iya Umi? Gimana Umi?" tanya Harris tersebut kepada Umi nya pada saat ini. "Nanti jam delapan kalo Keyra belum pulang kamu cari ya. Disuruh pulang buat makan" ujar Umi nya kepada Harris yang mana saat ini diangguki oleh Harris juga. "Iya Umi, kalo gitu Harris keluar dulu ya Umi. Assalamu'alaikum" ujar Harris. "Waalaikumsalam Harris, hati-hati ya Harris" ujar Umi nya dan saat ini Harris pun sudah keluar dari rumahnya. Ia pun saat ini melihat ke segala arah untuk mencari kemana perginya Keyra tadi. Karena saat ia keluar, Keyra sudah tidak ada.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD