Cupit terakhir

343 Words
Malam ini seperti malam-malam sebelum nya, tak ada yang aneh dengan hari ini. Bahkan bulan dan bintang tidak meninggalkan posisinya, jalan menuju perkampungan ‘cupit’ pun tetap di selimuti kabut. Gerbang utama perkampungan tertutup rapat, masih terkunci oleh kutukan Alegra. Kutukan yang menyelimuti seluruh perkampungan, tak seorang cupit akan keluar ke dunia mausia. Hanya kelahiran cupit merah yang akan membuka segel kutukan. Anak yang terlahir dengan sayap merah akan mematahkan semua kutukan Alegra. Anak yang akan membawah takdir air mata untuk dirinya sendiri, tapi kebahagian untuk setiap panah cupit yang di lepaskan.             Alegra menatap bayangan bulan yang terpantul dari danau kesunyian, rembulan yang selalu dirindukan nya namun tak dapat di rangkulnya. Air matanya menetes dengan perlahan, membuat mata hijau nya semakin bersinar di bawah sinar bulan. Tangan nya yang ramping menyentuh permukaan air danau, sekatika itu juga bayangan sang rembulan menghilang dan berganti wajah yang sangat dirindukan nya. Namun secepat itu bayangan muncul, begitu pun kepergian nya. Tangan itu tidak dapat mengenggam bayangan kekasihnya.     Di belahan bumi lain seorang laki-laki menatap rembulan yang sama, dan melihat bayangan Alegra di dalam bulan itu. Archilles cupit terkutuk yang diusir dari perkampungan cupit. Hanya dengan cara ini lah mereka dapat saling memandang, kerinduan mereka terkutuk. Terkutuk dari semua cinta yang ada di dunia, dan cinta meraka lah yang membuat hanya akan ada satu cupit yang bekerja di dunia manusia. Archilles harus menyelesaikan misi terakhirnya, agar semua kutukan yang mengunci pekampungan cupit dapat terlepas. Ketika pintu gerbang terbuka ia akan dapat kembali kepada kekasih dan cinta nya.     Misi ke 100 ini harus berjalan dengan sempurna, tanpa kesalahan. Seperti misi-misi yang lain, tidak sulit untuk melepaskan panah cinta untuk orang yang membutuhkan cinta yang tulus. Namun kali ini berbeda, panah itu telah terlepas dari busurnya namun menghilang seketika panah itu bersarang di d**a gadis itu. Bahkan ketika gadis itu menatap pria yang seharusnya menjadi cinta sejati nya, gadis itu tak menunjukan perasaan mencintai. Apakah panah terakhir rusak? Atau gadis ini bukan manusia yang seharusnya menjadi target. Tak ada jalan lain, kali ini Archilles harus turun tangan sendiri. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD