Bab. 5 Kontrak di atas hati

1021 Words
Melupakan dirimu Kau akan melupakan dirimu. Siapa dirimu, bagaimana jiwa mu. Bahkan apa yang selama ini paling kau inginkan. Semua nya akan menghilang dari pikiran mu. Semua pikiran akan di gantikan dengan sosok lain. Sosok yang akan membuat dirimu melupakan bahwa kau juga manusia yang penting, dan berharga. Itu ada kutukan dari rasa cinta yang kita miliki untuk orang tersebut. Rasa cinta membuat kita buta dengan derita yang dialami jiwa sendiri. Bahkan cinta juga lah membuat manusia kehilangan kaki nya untuk berpijak dengan tegar. Renneyisme Isi kontrak 1. Pernikahan berlangsung selama satu tahun, ke dua pihak akan merahasiakan pernikahan mereka dari media masa. Hanya keluarga atau orang tertentu yang di izinkan mengetahui pernikanan. 2. Kedua belah pihak tidak akan mencapuri urusan keluarga masing-masing. 3. Pihak kedua berkewajiban memenuhi semua kebutuhan hidup pihak pertama. Memberikan biaya bulanan kedalam rekening. Dan pihak pertama tetap menerima gaji sebagai sekertaris di luar tanggungan bulanan. 4. Hubungan fisik di izinkan selama kedua pihak menginginkan. Dan selama kontrak pernikahan, kedua pihak tidak di izinkan berhubungan dengan orang lain atau memiliki pasangan lain. 5. Jika terjadi kehamilan, pihak wanita berhak menentukan keingina nya sendiri. Anak yang lahir akan menjadi hak pihak pertama sepenuh nya, pihak ke dua sebagai seorang suami tak memiliki hak untuk mengambil atau menuntut hak asuh terhadap anak tersebut. 6. Di larang mencintai, kontrak berakhir saat salah satu pihak mengharapkan cinta atau mencintai. 7. Setelah kontrak masing-masing pihak tidak akan mengusik bahkan saling mencari. 8. Pihak ke dua akan mebayar 10 milyar bila kontrak berakhir. Begitulah Sarah membuat kontrak yang di pikirnya sangat adil. Tapi yang tak terpikirkan Sarah bahwa ia menulis kontrak di atas hatinya sendiri. Menggikat semua sendi rasa yang mulai ia rasakan ketika jantung nya mulai kembali berdetak. ... Pagi yang menegangkan, pikir sarah. Saat ini mereka sedang saling berhadapan di luar ruangan Jeremy di depan meja kerja Sarah. Jeremy sedang membaca kontrak di tangan nya, dan menandatangani nya tanpa merubah apapun. “Karena di dalam kontran kontak fisik hanya terjadi saat keduanya menginginkan. Maka malam ini ku harap kau pulang dengan ku.” Jeremy memberikan seringai m***m. “Kita tak kan melakukan nya, sampai pernikahan di laksanakan.” “maksud mu?” “meskipun ini hanya kontrak, kita tetap mengadakan pernikahan. Upacara pengucapan sumpah di lewati saja, hanya penandatanganan surat catatan sipil di depan beberapa kolega.” “Sepertinya kau sudah memperhitungakan semuanya. Dan aku pastikan semua itu tak lama lagi akan terjadi. Kau tahu, dan aku pun tahu kita tak bisa menunggu hasrat selama itu.” Dan Jeremy pun berlalu masuk ke dalam ruangan nya. Sarah berusaha menyibukan diri dengan semua pekerjaan, dan ia benar-benar terusik dengan perkataan Jeremy tadi. Saat makan siang pun Sarah menghindari bos nya itu, menyelinap makan di luar sendiri, dan pekerjaan nya terasa berat ketika hari mendekati jam pulang. Sarah ingin pulang ketika Jeremy memangil nya melalui sambungan interkom. “Masuk lah, aku perlu membicarakan masalah kita.” “Baiklah.” Sarah tak bisa menghindari nya lagi, dan ia terpaksa masuk kedalam ruangan Jeremy. Di dalam Jeremy sedang duduk di sofanya, menepuk tempat duduk itu di sampingnya. Mengisyaratkan agar Sarah duduk di sebelahnya. Dan seperti terhipnotis Sarah duduk di sana. “bagaimana kita merayakan kontrak yang kita buat?” tatapan Jeremy seperti menelanjangi Sarah. “makan malam?” jawab Sarah asal. “ya, kita akan makan malam. Bagaiman kalo di sini, di ruangan itu.” Sambil menunjuk ruangan tersembunyi di balik rak buku. “Saya yakin kita tidak hanya makan malam, jika kita makan disana.” Sarah berusaha menjawab sedatar mungkin menutupi ketegangan di hatinya. “ya, kau dan aku tahu apa yang kita inginkan.” Bisik Jeremy di telinga Sarah, sambil merangkul dan merapatkan dirinya mendekat. Tangan nya telah bergrilya begitu pun bibinya. Jeremy mencium bibir Sarah, dan tanpa sadar Sarah mengerang ketika tangan Jeremy meremas payudaranya. Pertahanan Sarah luntur, ia juga mendambakan setiap sentuhan Jeremy. Sarah membalas ciuman Jeremy, tanganya yang sebelum nya hanya diam kini ikut menjelajah setiap inci rahang laki-laki itu. Nafas mereka memburu, dan sesaat Jeremy melepaskan ciuman itu untuk mengambil nafas. Jeremy mengendong Sarah dan membawa nya masuk kedalam ruangan rahasia. Sebelum nya Sarah hanya tahu rungan ini terdapat sebuah kasur king-size. Ternyata rungan ini juga di lengkapi dengan meja makan dan kamar mandi yang hanya di batasi oleh kaca. Di atas meja makan telah terhidang makanan, di tengah nya vas bunga berisi tulip orange. Bahkan ada wine disana, dengan lilin yang menyala. Serasa begitu romantis, “beginikah Jeremy memperlakukan semua wanita nya?” Sarah bertanya dalam dirinya. “Sebaiknya kita menikmati malam ini dengan berlahan.” Sambil mendudukan Sarah di sebuah kursi di depan meja makan. Ya malam ini begitu memabukan untuk dua insan yang sama-sama tenggelam dalam lautan nafsu. Entah sudah berapa kali mereka mencapai puncak kenikmatan. Seakan yang mereka lakukan tak pernah cukup, menggerayangi dan memetakan setiap inci lekukan kenikmatan. Erangan nafas mereka yang meburu dan setakan-sentakan yang memabukan, mengantar mereka pada matahari di pagi.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD