29 - About

1645 Words

Karena kejadian di kantin fakultas saat makan siang, Aurora tidak berhenti kesal. Kedua teman Christian benar benar menyebalkan. Mentang mentang tidak ada Christian, mereka jadi bicara seenaknya dan menyindir Aurora secara terang terangan. Bahkan saat menunggu Christian menjemputnya, raut wajah Aurora menjadi kusut. Tidak lama menunggu, Aurora melihat mobil Christian berhenti di depannya. Kaca mobilnya terbuka, “Masuklah!” suruh Christian. Tanpa menjawab Aurora masuk saja, ia segera memasang sabuk pengaman. Aurora melihat Christian rapi dengan setelan jasnya. Jika berpakaian seperti itu, Christian terlihat bukan seperti anak kuliah. Dia terlihat lebih dewasa. Sadar dengan gerak gerik Aurora yang sedang kesal, Christian mengajukan pertanyaan lebih dulu karena tahu Aurora tidak mungkin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD