Duri Bagi Perempuan!

834 Words
Lang Buri pun langsung mengambil motornya dan pergi, lalu bertemu dengan Difa di parkiran. Saut Lang Buri kepada Difa Sambil membersihkan luka-luka dan bajunya yang kotor “Gimana sudah kamu video?” “Sudah Lang aman!” Ternyata Lang Buri meminta Difa untuk mengambil video dia yang sedang di keroyok supaya menjadi bukti yang kuat untuk nanti Lang Buri melaporkannya. Sepertinya Lang Buri sudah muak dengan kelakuan David, Lang Buri pun langsung melaporkan kejadian tersebut beserta bukti video tersebut kepada ayahnya yang seorang rektor di kampus tersebut. Lang Buri membuka pintu ruangan rektor dan langsung menyerahkan vidio tersebut di hadapan muka rektor “Lihat apa yang dilakukan anak bapa!” “Ada apa ini?” Respon kaget jelas terlihat dari sang rektor yang merupakan ayah dari David. Tak banya bicara Lang Buri membalas pertanyaan Rektor tersebut “Lihat saja dulu vidionya!” Ayahnya David pun melihat video tersebut dan merasa malu kepada Lang Buri. “untuk kejadian yang sebelumnya saya sudah menahan diri untuk tidak menjebloskan anak bapa ke dalam penjara, sepertinya sudah saat sekarang anak bapa harus menginap” Lang Buri. Rektor tersebut semakin panik “Saya mohon Lang kasihani saya dia anak saya satu-satunya, saya sudah memperingatinya agar tidak macam-macam lagi sama kamu!” Rektor. “Itu bukan urusan saya” Lang Buri. Sang Rektor tersebut memohon ampunan kepada Lang Buri dengan bertekuk lutut di depannya, sungguh pemandangan yang aneh seorang rektor tersebut bertekut lutut dibawah kaki seorang mahasiswa, Difa yang mengantarkan Lang Buri pun kaget melihat kejadian tersebut. Karena melihat sosok seorang ayah yang meminta belas kasihan kepada anaknya Lang Buri pun tak kuasa untuk menolaknya. “Saya tidak melaporkannya namun apa gantinya?” Lang Buri. Dengan suara yang terpatah-patah “Saya akan pindahkan anak saya keluar negeri dan membimbing dia sekeras-kerasnya agar berubah” “Saya pegang janji anda pak!” Lang Buri. “Akan saya lakukan secepatnya” Rektor. Beberapa hari kedepan Lang Buri pun mendapatkan kabar bahwa David di dipindahkan ke luar negeri yaitu ke jerman, dan kawan-kawan yang ikut terlibat semuanya di keluarkan dari kampus. Mendengar hal tersebut sebenarnya tidak membuat Lang Buri Senang akan tetapi memang itulah yang harus David dapatkan agar dia bisa berubah. Tidak banyak orang yang mengetahui kejadian tersebut yang sebenarnya, orang-orang menganggap David dan kawan-kawan nya terlibat dalam tawuran padahal pada kenyataan hanya melawan 1 orang. Elmira pun cemas melihat luka kepala Lang Buri. “Lang Kepala kamu kenapa?, Muka kamu juga sedikit memar-memar?” Elmira. Dengan santainya Lang Buri menjawab “Terjatuh dari motor mir!” Elmira jelas tidak kurang percaya dengan perkataan Lang Buri “Tapi tangan dan kakimu gak kenapa-kenapa???” “jatuhnya kepala duluan” Lang Buri. “Oh begitu ya, hati-hati” Elmira. Sepertinya Elmira curiga bahwa Lang Buri berbohong, karena sekencang-kencang motor vespa Spesial tahun 70 dia tahu. Elmira pun meminta tolong kembali kepada Lang Buri untuk mengantarnya memberikan alat tulis kepada panti asuhan yang kemarin. Lang Buri pun karena penat dengan kejadian beberapa hari kemarin dia pun memutuskan untuk kembali menolong Emira. Disana Lang Buri kembali ceria, Elmira pun senang dengan raut wajah ceria yang ditunjukan oleh Lang Buri. Setelah selesai bermain dengan anak-anak Elmira dan Lang Buri mengobrol di bangku taman. Dengan wajah yang menghadap kedepan Lang Buri bertanya kepada Elmira “Tujuannya apa kamu melakukan ini?” “Entahlah bagaimana aku menjawabnya, aku bergerak karena hati ini bukan karena keinginan” Saut Elmira “Ini semua kamu lakukan Cuma-Cuma?” Lang Buri. “Mungkin kalau Cuma-Cuma engga, karena ibuku sudah meninggal semoga saja ini menjadi amalnya di akhirat, aku tidak berbuat baik dengan niat untuk diriku sendiri tapi sepenuhnya aku berikan untuk ibuku disana” Lang Buri kaget mendengar perkataan Elmira “Maap aku tidak tahu jika ibumu sudah tiada” Dengan senyuman Elmira Menyaut “Engga papa kok aku juga belum bilang sebelumnya, ibuku meninggal saat aku ber usia 10 tahun, dia meninggal karena penyakit jantung.” Elmira pun menceritakan tentang ibunya kepada Lang Buri, sekaligus kenangan-kenangan masa kecilnya bersama ibunya. Lang Buri mendengarkan dengan baik cerita dari Elmira tersebut. Lang Buri pun diminta untuk bercerita tentang dirinya. Dengan muka agak manja Elmira bertanya pada Lang Buri “Gantian dong kamu yang cerita” Lang Buri menyaut sambil menundukan kepala seakan dia enggan bercerita “Tidak ada yang menarik dalam hidupku” Lang Buri. “Pasti ada tidak mungkin semuanya tidak menarik, yaudah misalkan perempuan yang kamu suka seperti apa?” Elmira. “Kalau bicara seperti itu bingung aku menjawabnya” Lang Buri. Dengan wajah menghadap kelangit Elmira kembali bertanya pada Lang Buri “Pasti banyak yah tipenya?” Elmira. “Bukan, Mungkin aku tidak berhak untuk memilih wanita karena pasti aku akan memberikan duka kepada mereka” Lang Buri. “Duka karena apa? Gimana maksudnya aku kurang mengerti?” Elmira Heran dengan apa yang disampaikan Lang Buri “Sepertinya langit mulai mendung daripada keburu hujan mending kita cepat-cepat pulang” Saut Lang Buri. Dikarekan memang cuaca yang mendung mereka pun memutuskan untuk pulang, dan Lang Buri pun kembali mengantar Elmira kerumahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD