Berterimakasih dengan

1145 Words

Lifia terlelap dipelukan Defran dan wajahnya memang masih terasa panas, membuat Defran menghela napasnya. Defran ingin membangunkan Lifia agar segera makan dan minum obat. Defran mengangkat tubuh Lifia dan ia membawanya masuk kedalam kamar, lalu membaringkannya diatas ranjang. Setelah itu ia melangkahkan kakinya menuju dapur, ia memasak bubur untuk Lifia. Beberapa menit kemudian Bubur telah selesai dimasak dan Defran kembali melangkahkan kakinya menuju kamar. Ia meletakkan semangkok bubur itu atas nakas lalu ia duduk disamping Lifia. "Lifia bangun!" Perintah Defran. Lifia terlihat tidak bergeming dan ia masih tertidur dengan lelap. "Lifia, bangun!" Ucap Defran dengan nada yang cukup tinggi. Lifia membuka matanya dengan pelan dan ia menatap wajah Defran dengan sendu. Wajahnya terlihat sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD