25. Benteng Tinggi

1141 Words

Rasa kehilangan mungkin yang telah membuatnya membangun benteng tinggi menjulang, namun sengaja juga melepas satu batu bata untuk melihat keluar dengan takut namun hati dan raganya tetap bersembunyi. . Pagi hari, di hari Minggu ang cerah, secerah hati Azha saat ini. Ia kini tengah bersepeda bersama ibunya, Kinan, di jalanan dekat rumahnya. Ia memang tak perlu sebuah liburan yang begitu muluk-muluk, cukup dengan ia bisa bisa melihat ibunya ada di sampingnya maka rasa lelah saat itu juga pergi dari bahunya. Apalagi ketika Azha dapat melihat senyum cerah tercipta di wajah ibunya. Ia begitu bahagia, dengan itu Azha pun dapat memastikan keadaan sedang ibunya baik-baik saja. Karena dirinya akan begitu khawatir bila wanita yang paling dia cintai ini sudah mengeluarkan air mata satu tetes saja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD