Bab.02

1021 Words
"Apa yang dilakukan seorang anak kecil di tempat seperti ini?.." tanya pria paruh baya tersebut kepada salah satu penjaga nya. "Saya juga tidak tau Jendral. Setau saya, Tidak ada yang berani masuk ke dalam hutan ini. bahkan jika orang tersebut merupakan kultivator tingkat Alam Surgawi, mereka masih akan berfikir dua kali.. Tapi anak anak ini.. " jawab pengawal tersebut sambil membungkuk. Ternyata, pria paruh baya tersebut merupakan seorang Jenderal dari "Kekaisaran nomor 1" di daratan Chulian. Sedangkan di sisi lain, Yi Ze dan yang lainnya hanya memandang Jendral yang ada di depan mereka dengan tatapan dingin dan tidak bersahabat. Tentu saja Jendral beserta para penjaganya yang melihat tatapan mereka bergidik ngeri. Pasalnya, saat ini mereka sedang berada di tengah tengah hutan kematian yang bahkan di takuti oleh Kekaisaran dengan militer terkuat sekalipun. Juga, bukannya bertemu dengan pemimpin/penjaga hutan kematian, mereka malah bertemu dengan empat anak kecil yang bahkan belum mencapai usia 17 tahun. "Zeze, kamu tidak boleh menunduk kepada siapapun selain orang tuamu yaa" bisik Tao kepada Yi Ze. Sedangkan Yi Ze sendiri yang mendengar itu penasaran dan bertanya kepada Tao. "Memangnya ada apa Tao?" ucapnya sambil memandang Tao dengan tatapan andalan nya. Namun, sebelum Tao menjawab pertanyaan Yi Ze. Shashuang sudah lebih dulu menjawabnya. "Sst, ikuti saja yang di katakan oleh Tao. Lagipula, kami juga tidak di perbolehkan menunduk kepada orang lain selain orang tuamu Zeze.." ucapnya sambil mengelus kepala Yi Ze. Yi Ze hanya mengangguk pelan dan kembali menatap pria paruh baya(Jendral) di depannya. "Apa yang kalian lakukan di tempat seperti ini?" tanya Jendral sambil melangkah mendekati Yi Ze dan yang lainnya. Saat tepat di depan Yi Ze, dan ingin memegangnya, Peiyu langsung menarik Yi Ze ke belakangnya di ikuti oleh Tao dan Shashuang. "Jangan menyentuhnya." ucap Peiyu dengan singkat. sambil mengeluarkan aura membunuhnya kepada Jendral, bersamaan dengan Aura membunuh yang di keluarkan oleh Shashuang dan Tao. Jendral yang merasakan Aura membunuh mereka tidak dapat menahannya, sekaligus kaget. Mereka masih berusia 15/16 tahun, tapi sudah mempunyai Aura yang begitu kuat. Dia kemudian meminta maaf dan meminta agar Aura membunuh mereka di tarik kembali. Melihat para perajurit nya yang sudah tidak sanggup dengan Aura mereka. "Saya minta maaf atas ke lancangan saya yang tiba tiba saja ingin memegang tubuh adik kalian. Mohon untuk memaafkan kami dan menarik kembali Aura kalian.." ucapnya sambil menunduk. Ya, memegang benar itu tidak pantas di lakukan oleh Jendral dari Kerajaan nomor 1 di daratan Chulian. Tapi tidak ada pilihan lain baginya selain melakukan itu. Di sisi lain, Tao yang sadar jika mereka sudah keterlaluan segera meminta yang lainnya untuk berhenti. Setelah itu, Jendral dan rombongannya di suruh duduk di atas sebuah batu yang besar oleh Peiyu untuk berbicara satu sama lain. "Baiklah, kemari dan duduklah." ucapnya sambil melangkah ke atas batu bersama Yi Ze. Sedangkan Tao dan Shashuang, mereka pergi untuk mengambil air. Karena sifat Peiyu yang tidak ingin berbicara pada siapapun kecuali Yi Ze dan yang lainnya, membuat suasana menjadi canggung. Bahkan tidak ada yang berani bicara sedikitpun kecuali.. "Aku sudah sangat haus..Peiyu, Apa Tao dan Shashuang masih lama?" ucap Yi Ze sambil menarik narik lengan baju Peiyu. Peiyu kemudian manaruh tangannya di atas kepala Yi Ze tanpa mengatakan apapun. Tidak butuh waktu lama, Tao dan Shashuang datang dengan membawa Teh dan makanan ringan. Setelah manaruh Teh dan makanan ringan itu di meja, mereka berdua duduk di tempat masing masing. "Jadi, ada perlu apa Anda datang ke tempat kami, dan mengganggu ketenangan kami?." tanya Shashuang sambil meminum Teh nya. Tapi sebelum Jendral tersebut menjawab, Tao sudah lebih dulu berbicara. "Silahkan di minum dulu Tehnya." ucapnya. Jendral hanya mengangguk dan kemudian menjelaskan semuanya. "Baiklah.." ░ ░ ░ ░ ◆◇◆◇◆◇◆◇ ||FLASHBACK|| ◆◇◆◇◆◇◆◇ Beberapa saat yang lalu, tepatnya di Kerajaan Polyleia(Kerajaan No.1). Kaisar Wei Heng saat ini sedang dalam keadaan buruk. Dia terbaring lemas di ranjangnya karena Terserang penyakit "Misterius" Penyakit tersebut hanya bisa di sembuhkan dengan sebuah tanaman langka bernama "Shapirra". tanaman tersebut hanya bisa di dapatkan di dalam Hutan Kematian karena hanya bisa di tumbuhkan oleh penjaga/pemimpin hutan tersebut. Menurut rumornya, Penjaga/Pemimpin hutan tersebut sangatlah pemilih. Dia hanya akan memberikan tanaman itu kepada orang orang yang dia akui. dan hanya kepada orang orang yang tidak memiliki maksud buruk. namun, jika orang tersebut memiliki maksud buruk, mereka akan mati. karena itulah, banyak orang yang memutuskan untuk mencuri tanaman tersebut. Namun, bukannya mendapatkan tanaman tersebut, mereka malah terjebak di dalam Hutan Kematian. Dan bahkan lebih buruknya lagi, mereka akan mati serta mayat mayat mereka akan di gantung di depan gerbang Kerajaanumah mereka. Karena itu, Jendral menyerahkan dirinya untuk pergi ke dalam Hutan Kematian. Dia menyerahkan dirinya karena dia sama sekali tidak memiliki maksud buruk. Dia hanya ingin menemukan tanaman tersebut, dan kemudian menyembuhkan Kaisar. ◆◇◆◇◆◇◆◇ ➹Sedikit Informasi ➷ Kaisar dan Jendral sendiri sudah seperti saudara. mereka sudah kenal satu sama lain sejak berumur 5 tahun. bahkan sampai sekarang pun, Jendral atau bisa di bilang "Jiang min" masih di anggap saudara oleh Wei Heng. walaupun Wei Heng sendiri sudah di angkat menjadi kaisar 17 tahun yang lalu, tepat pada saat dia berusia 21 tahun. ◆◇◆◇◆◇◆◇ Saat Jendral dan para pasukannya memasuki Hutan Kematian, Mereka sama sekali tidak melihat adanya penjaga/Pemimpin Hutan Kematian. (oh ya, Sedikit tambahan. Di sini Lata bakal ganti nama "Hutan Kematian" menjadi "Xannister" yaa).Karena itu, Jendral kemudian memutuskan untuk Memasuki Xannister lebih dalam lagi. Bukannya Mendapat kan sesuatu, rombongan Jendral malah mendapati diri mereka yang tersesat. Jendral yang sudah hampir putus asa kemudian mendengar suara beberapa anak kecil, yang tak lain adalah Yi Ze dan lainnya. Karena itu, Jendral menyuruh para pasukannya untuk berjaga jaga jika saja akan terjadi sesuatu. Mereka kemudian mendekati asal usul suara tersebut dengan pelan pelan, namun saat mereka sampai, mereka malah melihat empat orang anak kecil(Ga kecil kecil benget:') sedang duduk santai di atas sebuah batu?.. ◆◇◆◇◆◇◆◇ ||FLASHBACK OFF|| ◆◇◆◇◆◇◆◇ ◆◇◆◇◆◇◆◇ Bersambung...  ◆◇◆◇◆◇◆◇
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD