Volume 1 Bab 2: The Way to Survive

1840 Words
"Hei.. kak, berapa lama kita bisa bertahan dengan persediaan kita sekarang?" Tanya Ryan kepada Jennifer "Hmm... Mungkin 4 sampai 5 hari?" Jawab Jennifer Seperti yang telah disepakati mereka berdua. Tujuan perjalanan mereka sekarang adalah mencari kelompok orang yang masih bertahan, Lalu mengisi persediaan mereka disana jika memungkinkan. Malam sangatlah berbahaya, karena Monster mulai aktif berkeliaran saat matahari tenggelam. itulah kenapa saat matahari terbit adalah saat yang sangat tepat untuk melakukan perjalanan. Namun bukan berarti bahaya tidak mengintai mereka. Masih ada bahaya lain saat matari terbit. Hewan buas adalah kasus yang normal, tetapi bagaimana dengan manusia? Terkadang ada orang-orang yang memilih untuk menjarah sesama mereka. Tidak peduli orang tua atau anak-anak, mereka akan menyerang dan menjarah persediaan mereka. Itulah kenapa saat siang hari, sesama manusia adalah musuh terburuk yang akan dilawan seseorang. Sementara itu Jennifer dan Ryan masih melakukan perjalanan mereka tanpa arah yang pasti. Yang mereka lakukan hanyalah terus berjalan sampai mereka menemukan pemukiman untuk bermalam. Jika tidak, itu akan sangat berbahaya untuk mereka berdua 3 jam telah berlalu sejak Jennifer dan Ryan meninggalkan reruntuhan kota sebelumnya. Dan didepan mereka telah terlihat sebuah hutan "Hutan? Aku benci hutan dikeadaan sekarang, tapi disana banyak bahan yang bisa dimakan" Kata Ryan dengan ekspresi malas nya "Yah... Paling tidak kita bisa mencari persediaan makanan disana. Semoga kita tidak tinggal terlalu lama di hutan ini" Jawab Jennifer sambil mengeluarkan kapak kecilnya Keberadaan hutan sangatlah bagus. Tetapi masih belum tentu didalamnya terdapat tanaman, atau buah yang bisa dimakan. Kasus terburuknya, adalah banyak serangga berbisa dan ular-ular yang memiliki bisa mematikan Tidak lama berjalan, Ryan dan Jennifer mulai masuk ke mulut hutan tersebut "Ryan, perhatikan langkah dan sekitar mu" Ucap Jennifer kepada Ryan "Oke, semoga tidak ada ular" Jawab Ryan sambil mengeluarkan pisau kecil nya Jennifer berjalan sambil memotong ranting-ranting pohon yang menghalangi dengan kapak kecilnya. Diikuti Ryan sambil melihat sekitarnya. Tugas Ryan adalah mencari tanaman-tanaman yang bisa dikonsumsi. Soal tanaman, Ryan lah yang lebih tau dari pada Jennifer. Itulah kenapa Jennifer menyerahkan tugas pengumpulan tanaman kepada Ryan Setelah 1 jam mereka berjalan, Jennifer sudah melihat akhir dari hutan ini. Tidak ada yang aneh dari hutan yang mereka lewati. Namun Jennifer menemukan beberapa jejak kaki. Seperti jejak kaki manusia, dan juga jejak kaki dari suatu mahkluk yang besar. "Kak... Jijak itu. Itu berarti ada yang melewati hutan ini kan?" Tanya Ryan sambil menunjuk jejak kaki yang dia lihat "Iya, kemungkinan sudah dari 1 hari yang lalu. Monster-monster yang kakak lawan kemarin, kemungkinan gerombolan yang tertinggal. Bisa disimpulkan kalau orang yang melewati hutan ini juga berjalan saat siang hari. Setelah itu monster tersebut mengikuti jejak ini dari baunya saat malam hari" Ucap Jennifer yang telah keluar dari hutan dan melihat Ryan untuk jaga-jaga kalau ada sesuatu yang terjadi kepadatannya. "Tipe penciuman? Telinga mereka bekerja dengan baik. Tetapi tidak dengan penglihatan mereka. Ughh... Membicarakan monster itu selalu membuatku ingin muntah" Balas Ryan sambil memasukan tanaman dan buah-buahan kedalam tas miliknya Setelah Ryan dan Jennifer keluar dari hutan mereka dapat melihat kota mati lagi dari kejauhan. Jennifer yang melihat kota mati tersebut, langsung mengeluarkan teropong dari jaketnya. Dan melihat keadaan kota mati tersebut. Namun Jennifer tidak melihat adanya gerak gerik dari mahkluk hidup "Tidak ada tanda-tanda kehidupan, kota mati yang tidak berpenghuni lagi. b******k. Tapi kabar bagusnya ada aliran sungai kecil disana. Dan sepertinya airnya cukup jernih" Ucap Jennifer yang mengeluarkan wajah kesal dan senyum kecil diwajahnya. "Paling tidak kita bisa menggunakannya untuk bermalam. Dan tentu saja yang terpenting, Aku ingin mandi" Balas dari Ryan sambil mencium bau badannya. Tanpa basa-basi Ryan dan Jennifer langsung Berjalan menuju kota mati tersebut. Matahari yang begitu terik, semakin memperjelas kalau kota tersebut tidak berpenghuni sama sekali. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Namun tidak menutup kemungkinan kalau penghuninya telah di mati diburu oleh para Monster. Dengan adanya aliran sungai tersebut, Ryan dan Jennifer akhirnya bisa membasuh tubuh mereka dan mengisi ulang persediaan air yang telah menipis "Semoga masih ada ikan. Aku ingin berburu ikan" Ucap Jennifer Sambil berjalan, Jennifer mengeluarkan Crossbow dari dalam tas miliknya dan mengecek nya "Aku punya firasat tempat ini tidaklah aman" Ucap Ryan yang merasa gelisah "Yaa.. jika kita diserang, aku hanya tinggal menarik perhatian mereka untuk mengulur waktu agar kau menemukan tempat yang aman. Setelah itu Kakak tinggal menghajar mereka" Jawab Jennifer dengan percaya diri Mayat-mayat Monster ditempat sebelumnya, sudah menjadi bukti seberapa kuat dan berpengalaman Jennifer dalam petarungan. Dengan bekas luka dan aura membunuh yang Jennifer keluarkan saat dia serius, ditambah dengan kekuatan, skill, pengalaman dan cara berpikir cepatnya, banyak rekan-rekannya memanggilnya Sang Dewi Perang Namun pada akhirnya, dengan adanya Jannifer sekalipun. Tidak menutup kemungkinan, Misi yang Pasukan Jennifer lakukan bisa gagal. Walaupun dengan rencana yang Jennifer rancang, tetap saja bisa hancur karena keadaan yang tak terduga. "Hohoho... Airnya begitu jernih" Ucap Jennifer dengan wajah senangnya yang sedang melihat sekeliling sungai Tanpa basa-basi Jennifer langsung meletakan Crossbow dan tas nya ketanah. melepas jaket dan semua pakaiannya dan hanya menyisahkan Sport b*a dan celana pendeknya. Setelah itu Jennifer langsung mengambil Crossbow nya dan langsung masuk kedalam air. Ryan yang tidak sengaja melihat itu semua, langsung memalingkan wajahnya yang memerah kearah lain "Kak.. sudah ku berkali-kali untuk beritahu aku dulu jika ingin melepas pakaian mu!" Ucap Ryan yang masih memalingkan wajah memerahnya "Hehe.. untuk apa kau malu? Wanita akan menertawai mu jika seperti itu" Ucap Jennifer sambil menggoda Ryan "Diam! Dan tolong beritahu dulu jika ingin melepas baju!!" Balas Ryan yang masih memalingkan wajah memerahnya sambil menutup mata nya Namun Jennifer tidak mendengar kata-kata Ryan dan langsung menyelam kedalam sungai untuk memburu ikan. Sementara itu Ryan meletakan tas nya dan mencari ranting-ranting pohon disekitar untuk dijadikan api unggun Tidak lama setelah itu, Jennifer keluar dari air sambil membawa beberapa ikan. Dan Ryan menunggu Jennifer disamping api unggun yang sudah dia buat "Tangkapannya lumayan" Ucap Jennifer sambil memamerkan tangkapan ikan nya "Api nya telah ku siapkan. Dan segera pakai pakaianmu! Aku mau membersihkan badanku" Ucap Ryan sambil berjalan ke Sungai dan memalingkan wajahnya karena tidak mau melihat tubuh terbukanya Jennifer "Hahaha... Iya iya" Jawab Jennifer dengan wajah senang nya Sesampainya di api unggun, Jennifer meletakan Crossbow nya kembali ke tas nya. Dan pun Jennifer melepas semua pakaian yang tersisa di tubuhnya, dan terlihatlah sekujur tubuh Jennifer yang penuh dengan bekas luka dan tubuh atletisnya. Setelah itu Jennifer langsung memakai Celana panjangnya dan juga Baju nya Sementara itu, Ryan melepas semua pakaiannya dan tersisa hanya celana pendeknya. Dan Ryan pun langsung masuk ke sungai untuk membersihkan badannya. Jennifer yang didekat api unggun segera membersihan ikan-ikan yang dia tangkap lalu dibakal diatas api unggun "Ryan, jangan terlalu lama berendam nya!" Teriak Jennifer kepada Ryan "Baiklah.." Jawab singkat dari Ryan Ryan pun segera keluar dari sungai dan menakai pakaiannya dan berjalan kearah api unggun. Jennifer yang didekat api unggun, dengan teliti membakar ikan yang dia tangkap tadi. Ryan pun duduk didekat Jennifer untuk mengeringkan dan menghangatkan tubuh didekat api unggun. Setelah itu Ryan langsung mengambil ikan yang sudah matang lalu memakannya "Jika saja kita punya garam dan bumbu lainnya" Ucap Ryan "Sayangnya itu tidak mudah ditemukan" Jawab Jennifer Jennifer mengambil ikan miliknya dan memakannya. Selagi mereka makan, posisi matahari sudah berada pada waktu sore hari. Dan itu tidak bagus untuk mereka berdua "Sudah sore saja. Mari bereskan dan mencari tempat untuk bermalam" Ucap Jennifer Ryan hanya mengangguk dan mematikan api unggun. Jennifer pun langsung berdiri dan memakai seluruh peralatannya, jaket, dan tas nya, Diikuti dengan Ryan yang memakai tas nya juga. Setelah itu Jennifer mengeluarkan Pistol dan sebuah Machete dan digenggam dimasing-masing tangan "Kau sudah siap?" Tanya Jennifer kepada Ryan "Iya" Jawab singkat dari Ryan yang sambil memegang pisau kecilnya Jennifer dan Ryan langsung bergegas menuju kota mati didepan mereka. Matahari sudah mau tenggelam. Warna lingkungan telah berubah menjadi daun kering karena matahari yang mau tenggelam Mereka berdua mulai masuk ke kota mati, karena itu Jennifer langsung masuk ke Mode seriusnya. Sorot mata nya berubah dan menjadi fokus, indra penglihatan dan pendengaran Jennifer meningkat 2x, raut wajahnya sudah seperti pembunuh berdarah dingin. Selagi Jennifer melihat sekitar, dia telah menandai rumah-rumah yang Jennifer rasa aman didalam pikirannya Mata hari pun tenggelam, suasana malam berubah menjadi sangan mencekam. Burung-burung terbang menjauh dari area tersebut. Dan benar saja, sebuah mahkluk besar yang memiliki badan seperti unggas dan kepala seperti Pteranodon dengan gigi yang tajam di paruh nya. Dibelakang monster tersebut terlihat 2 sesuatu seperti tali yang sangat tipis. Jennifer yang melihat itu, langsung menunjuk 1 bangunan rumah. Dan itu adalah isyarat untuk Ryan untuk berlindung di bangunan tersebut. Ryan yang melihat isyarat Jennifer, tanpa bilang apa-apa langsung berjalan kedalam bangunan yang ditujuk oleh Jennifer tanpa melihat monster tersebut. Walaupun Ryan terlihat tenang, namun tangannya begitu gemetaran ketakutan Setelah keadaan Ryan cukup aman yang berlindung di sebuah bangunan. Jennifer tanpa ragu langsung berlari dengan sangat cepat menuju Monster tersebut. Monster tersebut yang mengetahui hal tersebut langsung bersiap untuk menyerang Jennifer. Jennifer yang berlari dengan cepat, langsung menebas kaki Monster tersebut yang terlambat bereaksi dengan Machete nya dan menyebabkan luka yang cukup dalam pada kaki monster tersebut. Setelah Monster tersebut terkena serangan Jennifer, ia langsung menyerang Jennifer dengan Tali tipis yang berada di belakang badannya tadi. Namun Jennifer dengan mudahnya mehindari serangan tersebut "Pola serangan kalian itu sama, secepat apapun itu bergerak. Mata dan reflek ku lebih cepat dari itu" Ucap Jennifer dengan tatapan dingin dan membunuhnya Beberapa kali Jennifer menghindari serangan monster tersebut. Dengan 1 kali gerakan, Jennifer telah bergerak tepat disamping leher Monster itu. Dan dengan cepat Jennifer langsung menebas kepala Monster itu dengan Machete 1 monster lagi muncul dan sedang memperhatikan bangunan yang dimasuki Ryan. Jennifer melirik monster tersebut dengan sesaat, lalu menembak monster tersebut tanpa membidiknya. Monster yang terkena tembakan tersebut langsung berfokus kepada Jennifer dan berlari kearahnya. Namun Jennifer langsung melakukan posisi membidiknya lalu menembak kaki monster tersebut untuk memperlambatnya Setelah melakukan itu, Jennifer langsung berlari dengan cepat ke arah monster itu, lalu menebas 1 kakinya. Tanpa basa-basi Jennifer yang melihat kesempatan tersebut langsung menebas kepala monster tersebut "HAAAA!!!! Ternyata firasat Ryan benar, kota ini tidak aman sama sekali" Gumam Jennifer 1 monster lagi datang untuk mencari mangsanya.Jennifer pun melawannya dan singkat cerita Jennifer berhasil menebas kepala monster tersebut. Ryan yang mendengar pertarungan Jennifer diluar, hanya bisa gemetar ketakutan. Setelah beberapa jam, suara pertarungan tidak terdengar lagi. Dan Beberapa saat kemudian, Ryan mendengar langkah kaki seseorang namun begitu lambat. Ryan menunggu suara tersebut sampai ke ruangan yang Ryan buat untuk bersembunyi. Tidak lama kemudian suaranya langka tersebut terdengar telah masuk ke ruangan Ryan "Ryan... Kau... Ada disni?" Ucap Jennifer dengan pelan "Kakak!!" Jawab Ryan sambil menghampiri Jennifer Jennifer yang kelelahan langsung duduk bersenderi di dinding bangunan dengan sekujur tubuh berlumuran darah dari para Monster yang Jennifer bunuh. Dan meletakan pistol dan Machete disampingnya Berjam-jam pertarungan, puluhan mayat monster dijalan raya. Jalan yang menjadi kolam darah dan mayat. Semua itu dilakukan oleh 1 orang yang hanya menggunakan Machete dan pistol. Dan Setelah petarung itu, malam kembali sunyi seperti yang semestinya. Hanya ini satu-satunya cara dan jalan agar bisa bertahan di dunia ini. Melawan atau mati tanpa melawan, membunuh sesama sebelum dibunuh oleh sesama juga. Yang 1 langkah terdepan lah yang akan bertahan di dunia ini
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD