Bab 37. Teman perempuan pertama

1169 Words

Siapa yang sangka jika semalam langit yang terlihat cerah berbintang saat pagi hari hujan justru turun cukup lebat sehingga aku dan Gim naik taksi online sembari membawa payung agar saat turun dari mobil menuju sekolah tidak basah. Sekolah terlihat lebih sepi dari biasanya kemungkinan anak-anak yang lain pada mengurung diri dikelas karena koridor dilantai bawah becek karena hujan yang bercampur angin. “Nanti kamu ada tugas tambahan atau enggak” tanyaku saat sudah sampai disekolah, Gim menutup payungnya. “Gak tau tapi nanti aku kabarin, belajar yang pinter ya meski hujan kayak gini” Gim mengusap kepalaku lalu berjalan kearah kelasnya sendiri begitupun yang aku lakukan. Aku melangkah sembari mengeratkan sweeter yang aku pakai untuk menahan dingin yang menusuk kulit namun dari arah yang b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD