Bab 32 - Dia Sudah Pergi

1335 Words

Sinar matahari yang melewati celah korden, membuat kelopak mata Ressam bergerak dan akhirnya terbuka dengan lebar. Manik mata tajam itu menelisik sekeliling ruangan dan menemukan jika dirinya masih terbaring di atas brankar rumah sakit yang dingin, dan tanpa seorang pun yang menemani. “Di mana, Troy?” lirih Ressam kemudian bangkit dari tidurnya meski harus menahan rasa nyeri yang bercokol di bahu dan sudut perutnya yang terluka dan mendapat jahitan. Begitu dia berhasil duduk, pandangannya jatuh ke arah jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Jika dipikir-pikir, lama juga dia tertidur. Terakhir dia terbangun pasca operasi setelah berbicara dengan Troy dan seorang dokter yang memeriksa kondisinya. Setelahnya, rasa kantuk kembali menyerang seperti dirinya yang terkena pengaruh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD