Bab 39 - Bukti

2075 Words

Viora termangu di sudut kamarnya yang terasa sepi. Dia memeluk lututnya sendiri dengan pandangan mengarah penuh ke arah foto-foto di mana dirinya, ibunya dan juga ayahnya tersenyum begitu bahagia di sana. Foto itu merupakan foto terakhir yang diambil beberapa minggu yang lalu saat dirinya dan ayah ibunya menikmati akhir pekan di sebuah kebun binatang. Viora menelan salivanya kasar. Lelehan air matanya kembali tak terbendung begitu mengingat jika dirinya tidak akan bisa membuat foto kenangan seperti itu lagi. Selamanya tidak akan ada foto seperti itu lagi yang bisa dia abadikan. Ayahnya sudah tak ada di sini untuk melengkapi. “Ayah,” lirihan kalut Viora, bersamaan dengan air matanya yang semakin deras. Pandangannya yang sejak tadi, tiada hentinya menatapi foto itu akhirnya terhenti juga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD