Rasa Tanggung Jawab

3080 Words

"Mau aku temani, Ser?" Ia menggeleng. Ia paling tak suka merepotkan orang lain. "Pulang saja, kak. Gak apa-apa." Ia bisa mengurusnya sendiri. Jennie mengangguk. "Tapi besok aku akan ke sini," ujarnya. Ia tak tega meninggalkan Serena dan mengurus segalanya sendiri. Apalagi papanya masih duduk di atas kursi roda. Ya tak ada yang patah, hanya perlu istirahat banyak. "Cakra gimana, kak?" "Dia minta maaf terus sama kamu." Ia terdiam. Baginya, ini bukan salah Cakra. Ini hanya takdir. Kebetulan Cakra yang menyetir. Jika memang mamanya harus meninggal pagi tadi maka siapapun yang menyetir, hasilnya akan sama. Mamanya tetap akan pergi pagi tadi. "Gak ada yang perlu minta maaf," ujarnya pelan. Memang takdirnya sudah harus begitu. Jennie memeluknya yang menangis lagi. Ya Jennie memang tak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD