Arbrito membawa Huzam kembali ke rumah Anggoro. Sesuai dengan perintah tersirat yang berikan oleh atasannya itu. Lepas sesi latihan di sebuah pusat kebugaran, keduanya langsung menuju tempat utama. "Kita ke mana, Pak?" tanya Huzam. Tempat yang mereka tuju bukan Rubico. "Ke Hwayang Tower." Kening Huzam berkerut. "Hwayaanng?" Arbrito mengangguk. Masih banyak hal yang belum ia jelaskan pada Huzam. Ia memang tidak bertugas melakukannya. Pak Anggoro lah yang berhak akan hal itu. "Mari masuk!" ajak Arbrito. Tentu begitu mobil mereka berhenti tepat di depan bangungan tinggi menjulang itu, semua mata tertuju pada mereka. "Selamat datang, Pak. Selamat datang, selamat datang," sambut semua orang. Huzam yang tidak tahu menahu akan hal semacam ini hanya bisa mengangguk kecil. Hwayang jelas b

