"Om, bagi duit dong," ujar Taya sambil menghampiri Nino yang sedang memakai dasinya. "Buat apa?" tanya Nino. "Ckck, tinggal bagi doang apa susahnya sih, Om? Lagian lo enggak usah kepo gue mau beli apa," ujar Sistaya sambil berdecak. Nino menghela napas, pria itu berbalik menatap Sistaya yang saat ini berdiri dengan tangan bersedekap dàda. Gadis ini, padahal mereka sudah menikah lebih dari satu bulan, tetapi Sistaya sama sekali tidak ada perubahan. Gadis itu suka sekali membuatnya kesal di pagi hari yang seharusnya indah ini, seindah matahari yang bersinar begitu cerahnya. "Tinggal kamu jawab aja maka saya akan memberi kamu uang itu," ujar Nino membalas perkataan Sistaya. "Gue mau neraktir teman-teman gue karena waktu itu gue udah janji mau neraktir mereka." Dengan ogah-ogahan ak

