15. Makan Bareng

2117 Words

Satu hal yang Sistaya pikirkan saat memasuki ruangan Nino adalah, ruangan ini begitu luas sekali. Terlihat khas seperti ruangan milik petinggi-petinggi perusahaan. Matanya menjelajahi ruangan ini, seakan tak percaya kalau si Om Lembek adalah pemilik ruangan ini. Ditambah ternyata di sana ada ruangan pribadi yang mirip seperti kamar. Sistaya jelas tidak terlalu mengerti karena ia lebih fokus dengan dunia otomotifnya dan sama sekali tidak peduli dengan kehidupan bisnis, tetapi ia sedikit tahu kalau ruangan-ruangan semacam ini pasti dimiliki oleh pejabat tinggi perusahaan. Pikirannya saat ini berkelana, seakan bertanya-tanya apakah benar ini adalah ruangan Nino yang sering ia ejek lembek itu? Agaknya Sistaya masih tidak percaya kalau ini adalah ruangan Nino, tetapi begitu ia berjalan mengha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD