Bab 16

1289 Words

Tak terasa, sudah seminggu aku dan anak-anak tinggal di rumah Teh Retna. Namun orang tuaku tidak diberitahu akan hal ini, karena kami khawatir mereka cemas akan keadaanku dan anak-anak. Aku sangat kerasan tinggal di sini. Orang tua Teh Retna, sudah seperti orang tuaku sendiri. Bang Hasan dan Teh Retna terlihat begitu menyayangi Satria dan Elok. Aku juga tidak perlu lagi pusing memikirkan menu apa yang akan kumasak besok, karena setiap Shubuh Uwa Jaya dan Uwa Suryani sigap pergi ke pasar berbelanja bahan makanan. Namun tetap saja, senyaman-nyamannya tinggal di sini, tetap lebih nyaman saat aku tinggal di rumahku sendiri. Sayangnya rumah yang selama ini kutinggali juga bukan rumaku. Rumah itu milik Pram. Dan di rumah ini, aku juga tidak bisa sebebas saat di rumah sana. Meski Uwa dan Teh Re

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD