Setelah kecanggungan yang diakibatkan oleh tingkah Satria yang menyebut Anggoro dengan sebutan Om Anggora, aku dan Anggoro berbincang di ruang tamu, sembari menyantap makanan yang pria ini bawa. Sementara Satria dan Elok berlarian kejar-kejaran bermain tembak-tembakkan seolah mereka tengah berperang. “Satria dan Elok aktif sekali,” gumam Anggoro tersenyum menatap Satria dan Elok yang berlarian. “Mereka hanya diam saat tidur saja, Mas,” ujarku. “Bagus, itu artinya mereka sehat. Anak-anak memang sebaiknya beraktivitas seperti ini, bukan hanya bermain game di gadget.” “Saya juga lebih suka melihat mereka bermain seperti ini. Tidak apa-apa rumah berantakan asalkan mereka senang. Lagi pula, mereka selalu merapikan mainan yang baru saja mereka mainkan.” “Oh ya?” tanya Anggoro dengan binar m