MY BOSS-3

983 Words
Kien sedang meneliti berkas berkas yang sempat ia tinggalkan selama dua minggu. Fokusnya buyar kala pintu ruang kerja nya diketuk oleh seseorang. Karena ruangan Kien terbuat dari kaca transparan, jadi lelaki itu langsung tau siapa gerangan yang sedang berada di luar ruang kerjanya. Hanya dengan satu senyuman yang Kien berikan, Ibu Agustina langsung membuka pintu ruang kerja atasan yang sudah dia anggap seperti anak sendiri. Maklum saja ibu Agustina ini merupakan tetua di kantor. Bahkan semua karyawan menjuluki nya mami karena jika disini ibu Agustina adalah ibu bagi semua karyawan. Tak terkecuali Kien, sejak setahun berada di kantor ini, dia merasa sangat nyaman dengan kehadiran ibu Agustina. Dirinya yang beberapa tahun ini harus terpisah dengan sang mama, seolah merasa menemukan sosok pengganti mama pada diri wanita itu. Ibu Agustina sendiri menjabat sebagai Officer Manager di kantor ini. Beliau juga lah yang selalu mengurusi segala sesuatu tentang perusahaan. Termasuk segala urusan yang menyangkut dengan seluruh karyawan. " pagi Kien... Apa kabar..." jangan heran jika ibu Agustina berani memanggil nama saja pada Kien tanpa embel embel Pak atau  Mister seperti yang kebanyakan orang lain lakukan. Kien sendirilah yang meminta untuk dipanggil dengan sebutan nama saja karna bagaimanapun juga ibu Agustina jauh lebih tua darinya. Bahkan ibu Agustina ini seusia mama nya. " pagi mami. How are you.?" tanya Kien sambil meletak kan bolpoin serta kertas yang dipegang nya ke atas meja. " mami baik. Kamu sendiri? Pasti senang ya.. Secara selama di jakarta bisa ketemu dengan mama papa." ibu Agustina sudah duduk di sofa yang berada di dalam ruang kerja Kien. Kien beranjak berdiri dari kursi kebesaran nya, berjalan menghampiri bu Agustina dan mendaratkan tubuh besarnya di sofa yang sama dengan yang ditempati wanita paruh baya itu. " senang lah mam.... Sudah lama juga tak bertemu mereka. Untung saja kan ada meeting disana jadi sekalian bisa pulang ke rumah. Lumayan bisa seminggu di Jakarta." pria itu tersenyum mengingat dia sudah jarang sekali bisa pulang kerumah orangtuanya. Lebih tepatnya sejak Kien memutuskan untuk kuliah S2 di Australia. " papa mama sehat kan? " bu Agustina ini menang paling peduli pada semua. " sehat.... Yah meski kurasa mereka kelihatan jauh lebih tua dari beberapa waktu lalu saat terakhir bertemu." Kien menerawang mengingat pertemuan dengan kedua orang tua nya beberapa hari lalu. " maka nya cepet nikah sana. Mau nunggu apa lagi. Usia sudah matang. Karir cemerlang.  Masak kalah sama Tomi." ucap bu Agustina. Mengobrol dengan bu Agustina sesantai inilah yang membuat Kien sangat betah berada dan bekerja di kantor ini. Pasalnya Kien bisa sharing kepada beliau baik masalah pekerjaan atau masalah pribadi. Di usianya yang sudah setengah abad, pengalaman hidup bu Agustina sudah bisa dibilang cukup banyak. Dan menariknya lagi, beliau itu selalu bisa menempatkan diri dengan baik. Jika sedang bersama anak muda seperti kien ini maka jiwa muda nya lah yang muncul. Bisa bersikap gaul menyaingi mereka. Dan jika bersama orang yang setara usia dengan nya maka beliau juga akan bersikap sewajarnya seperti orang tua pada umumnya. " mami benar. Masak aku kalah sama Tomi ya. Padahal usiaku jauh diatas Tomi." kien tampak berpikir. Tomi adalah anak tertua ibu Agustina. Usianya baru dua puluh enam tahun tapi sudah berani memutuskan menikah. Bahkan dua bulan lalu istri Tomi baru saja melahirkan anak pertama yang merupakan cucu pertama Bu Agustina. " ya sudah buruan nikah. Keburu tua. Tahun depan sudah tiga puluh satu." " tak semudah itu mam." jawaban Kien membuat bu Agustina menatap nya dalam. " mama mu masih sering pilih pilih perempuan yang akan jadi calon istri mu?" Kien mengangguk, jawaban bu Agustina tepat sekali. Kien sendiri juga bingung dengan apa yang mama nya inginkan. Berkali-kali kien menjalin hubungan dengan perempuan, tetapi Berkali kali pulalah mama nya akan menolak dan tak merestuinya. Jika sudah begitu dengan mantap Kien akan meninggalkan kekasihnya dan mencari pengganti. Bagi Kien mama adalah prioritas nya dalam mencari pasangan hidup. Kien ingin mamanya lah yang memberi penilaian pada perempuan yang akan dia nikahi. Kien tak ingin menikah jika tak ada restu dari sang mama. Begitu sayangnya Kien pada sang mama karena Dia adalah anak tunggal. Pernikahan papa dan mama nya yang begitu langgeng dan harmonis menjadi contoh buat nya. Kien ingin menikah sekali dalam hidupnya dan jujur dia tak ingin salah dalam memilih wanita. Apapun yang baik menurut mama nya pasti akan Kien turuti dan terima. Karena bagi Kien nama nya pasti tau apa yang terbaik untuk anaknya. " Kien, mungkin mama mu hanya ingin kamu mendapat wanita yang tepat." " aku tau itu mam." jawab Kien mantap. " ya sudah mami keluar dulu." ibu agustina beranjak berdiri dan berjalan menuju pintu keluar. Sebelum melangkah keluar dari dalam ruangan, bu agustina berbalik. " Kien... " panggil nya membuat sang empunya menoleh. " yes mam. " " mami lupa. Tadi mami mau kasih tau kamu. Ada karyawan baru disini. Di bagian admin." " owh yang asisten nya mami itu ya." jawab Kien. Bu agustina mengernyit tak menyangka jika atasan nya itu sudah tau. Padahal dirinya tidak pernah memberitahu perihal karyawan baru itu. " bukan asisten mami. Tapi nantinya mungkin dia yang akan membantu siapapun pengganti mami. " " mami yakin mau pensiun? Ga mau nerima tawaran untuk perpanjangan sementara." Ibu Agustina menggeleng. " mami ini sudah tua. Sudah waktunya istirahat di rumah menjaga cucu. Sekarang gantian yang muda muda yang berkarya. " Kien tersenyum." berapa lama lagi mami disini. " " ya tiga bulan lah. Dan mami harap dalam waktu tiga bulan Uli sudah bisa mengerti semua yang mami ajarkan padanya. Kan nantinya dia yang akan membantu menghandel pekerjaan yang mami pegang sekarang. " " oh jadi namanya Uli. " " iya Uli. Anaknya cantik. Rajin dan pintar. Mami rasa dia juga sangat cerdas meski hanya lulusan SMA. Apa yang mami ajarkan langsung bisa dipraktekkan. Ehm... Ya sudah mami keluar dulu. Nanti mami kenalin Kien sama Uli. " Kien masih menatap kepergian bu Agustina. " Uli.... " Kien bergumam seorang diri. ####### Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD