"Bukannya kamu sebatang kara?"
Alena menggelengkan kepala, aku bilang aku dibesarkan di panti asuhan, aku tidak bilang kalau aku sebatang kara, benar kan?" tanya Alena,
"Tapi, Alan Janendra itu-,"
"Kami tidak pernah mengekspose hubungan kami, karena Alan di adopsi oleh keluarga Janendra,"
"Jangan bercanda,"
"Aku seperti bercanda?" tunjuk Alena pada dirinya sendiri. Svarga mengusap wajahnya, merasa frustasi dengan kenyataan yang baru saja Alena ungkapkan. Svarga merasa dirinya seorang pria yang buruk, cemburu pada lawan yang salah.
"Apa kamu selalu bertemu dengan Alan secara sembunyi-sembunyi?" tanya Svarga yang menginginkan penjelasan dari rasa penasaran yang menggelitik hatinya,
"Ya, kami berdua selalu seperti ini setelah Alan debut dan terkenal."
"Apa kamu tidak tersiksa, Al?"
