"Selamat pagi sayang," ujar suamiku yang terlihat telah segar, ia menghampiriku di meja makan. "Pagi, Mas." "Kamu masak apa buat sarapan sayang," tanyanya lembut. "Roti bakar isi telur dan nasi goreng sosis." "Aku selalu kagum, kau istrinyang tidak pernah membiatkan suami memakan masakan wanita lain. Sejak kita menikah kau selalu memasak sayang," ucapnya sambil tersenyum. "Aku harus memberi kesan dengan memanjakan perut Mas." "Kau memang telah memenangkan hatiku Sayang." Ia menarik tanganku lalu membawa tubuh ini ke pangkuannya. "Aku mencintaimu, Dewi." Ia mengatakan itu lalu mencium pipiku. "Cie, Papa dan Tante romantis sekali," ujar anak kami. Melihatnya datang aku segera bangkit dan pindah duduk di kursi. "Kamu ke sekolah bareng Papa ya, Sayang." "Gak usah Tante, aku bawa moto

