Penyuka Pria Dewasa. ?

1077 Words
Hari senin, merupakan hari di mana semua siswa kelas 1-1 harus berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti pelajaran olahraga. Seo woo sangat membenci kelas olahraga karena akan membuat tubuhnya kesakitan setelah melakukan pemanasan yang cukup melelahkan, untunglah cuaca kali ini cerah sehingga tidak membuatnya mengeluh cukup banyak hari ini. Guru olahraga mereka yang bernama Lee Dong wook, baru saja memberi arahan pada setiap murid untuk melakukan lompat jauh sebagai pengambilan nilai tambahan di mata pelajaran tersebut. Murid yang mendapat giliran berdasarkan urutan nama di absen sehingga ketiga gadis yang sejak tadi bergandengan tangan boleh duduk hingga waktu mereka tiba. " Apa kalian pernah berpikir untuk memiliki kekasih yang beda usia 19 tahun dari kalian. " Ucap Minju seketika membuat Seo woo tersedak air saat ia sedang minum. " Kau baik-baik saja? Apa ucapan ku membuat mu terkejut.? " Tanya Minju khawatir. " Tidak..tidak.., aku hanya tidak pelan-pelan saja saat minum." Jawab Seo woo mulai gugup. " Kenapa kau tiba-tiba bertanya soal itu.? " Lontar Byeolim pada Minju. Kemudian Minju kembali menatap guru olahraga mereka dengan senyum, dua sahabatnya ikut melirik ke arah yang sama dan mulai menduga bahwa Minju sedang tertarik dengan guru olahraga mereka. " Apa kamu sudah gila? Di umur seperti itu bagaimana jika dia sudah punya istri. ?" Lanjut Byeolim tampak tak setuju sahabatnya sampai tertarik dengan pria yang beda usianya sangat jauh dari Minju. Minju geleng-geleng pelan, " Dia belum menikah. " Balasnya begitu yakin. " Bagaimana kau bisa tahu.? " " Pria seperti dia belum mempunyai istri bahkan seorang kekasih sekalipun. " " Sok tahu, kita tidak pernah tahu pemikiran orang dewasa seperti apa " Lontar Byeolim. " Hmm.., tapi aku sudah terlanjur yakin. " Ucap Minju sambil tersenyum lebar. " Tapi bukan berarti kau boleh menyukainya. " " kenapa? Perasaan suka itu kan wajar, cinta itu tidak memandang usia, status atau pun paras kan. " Seo woo merasa tak nyaman dengan pembahasan mereka, ia takut apa jadinya jika mereka berdua tahu kalau dirinya sudah menikah dengan pria berumur 35 tahun. Melihat respon Byeolim yang menentang perasaan Minju pada guru olahraga mereka saja sudah seperti itu, dan bagaimana jika mereka tahu yang sebenarnya. " Benarkan Seo woo, menyukai seseorang yang lebih tua 19 tahun bukanlah hal yang Bagus.? " Seru Byeolim. Seo woo masih diam dengan lamunannya membuat dua sahabatnya menatap Seo woo dengan wajah kebingungan, fokus Seo woo kembali setelah Minju menjentikkan jarinya dua kali. Spontan Seo woo langsung bertanya ada apa pada mereka dengan tampang yang sangat polos. " Minju menyukai guru olahraga kita, bagaimana pendapat mu.? " Tanya Byeolim sekali lagi membuat Seo woo kebingungan. " Memangnya di dunia ini tidak ada lelaki lain, kau bahkan bisa dapat yang lebih muda dari dia bukan.!" Jawab Seo woo pelan namun tegas. " Seo woo sependapat denganku, pokoknya kamu jangan sampai jatuh hati semakin dalam pada guru itu. " Ucap Byeolim dengan penuh penekanan. Minju merasa kalah dengan perasaanya setelah dua sahabat baiknya menasehati dirinya dengan penuh perhatian, sementara itu Seo woo mengutuk dirinya sendiri karena telah berkata bodoh. Jika bukan karena pernikahan bodoh itu dia tidak akan bersikap seperti ini di hadapan dua sahabatnya, bahkan responnya mungkin akan lebih dari respon Byeolim barusan. ♕♛ Bel berdering cukup nyaring saat itu, semua murid bergegas merapihkan barang-barangnya untuk segera pulang. Seo woo merasa kesal karena hari ini ada les matematika tambahan yang membuat gadis itu tak bersemangat saat mengemas buku-buku miliknya. " Seo woo kami berangkat dulu yah, semangat les sore nya. " Ujar Minju dan Byeolim kompak menyemangati sahabat mereka meski saat itu Seo woo terlihat tidak mendapatkan suntikan semangat dari keduanya. Begitu Minju dan Byeolim pergi, tiba saatnya Seo woo untuk meninggalkan kelas namun tiba-tiba saja langkahnya terhenti setelah melihat sosok Minho yang berdiri di ambang pintu kelas. " Kita pergi bersama yah. " Pintanya dengan sangat. " Tidak mau. " Tolak Seo woo cepat dan kembali melangkahkan kakinya. Minho tetap mengikutinya dari belakang dan terus menerus mengajak gadis itu untuk pergi bersamanya ke tempat les, Minho spontan terkejut saat Seo woo tiba-tiba mengentikan langkahnya. Ia tak tahu apa yang membuat gadis itu tiba-tiba berhenti, namun setelah melihat kehadiran Tae kyung barulah ia paham terlebih lagi ketika melihat wajah Seo woo yang selalu terpesona saat di hadapan pria itu. " Apa kau sibuk? " Tanya Tae kyung lirih. " Tidak, memangnya ada apa? " balas Seo woo penasaran. " Tapi kita kan ma~" Belum selesai Minho melanjutkan ucapannya Seo woo dengan cepat menutup mulut Minho agar pria itu tidak memberitahu Tae kyung yang sebenarnya. " Aku tidak akan bicara padamu lagi kalau kau masih banyak bicara. " Ancam Seo woo pelan dengan tatapan yang mematikan. " Aku tidak sibuk kak, memangnya ada apa.? " Lanjut Seo woo kemudian. " Ini soal festival yang akan datang, aku membutuhkan dua orang untuk mengerjakan banner nanti. " " Oh kalau begitu aku bisa membantumu kok. " sambung Seo woo penuh semangat namun mendapat lirikan tajam dari Minho yang tak menyangka Seo woo berani bolos demi pria bernama Tae kyung itu. " Bagaimana dengan Minho, apa kau ingin ikut membantu. " Sahut Tae kyung kemudian membuat Minho terdiam sejenak mencoba memikirkan jawaban yang tepat dan pastinya tidak akan ia sesali. " Aku ikut." Balasnya tanpa banyak bicara. Seo woo merasa kesal karena Minho juga ikut, ia pikir dirinya bisa bersama Minho dan dapat mengobrol bebas berdua nantinya. Tapi apa jadinya jika Minho si pengganggu ini ikut, Seo woo sudah bisa membayangkan kekacauan yang akan terjadi nantinya. ♕♛ Hari ini menjadi hari yang paling melelahkan bagi Jae hoon, ia benar-benar di sibukkan dengan tugasnya menjadi seorang dokter bedah toraks. Satu jam yang lalu ia baru saja menyelesaikan operasi pencangkokan jantung pada anak berusia 10 tahun, dan operasinya berjalan dengan lancar. Malam ini sepertinya ia tak bisa pulang karena harus memantau kondisi si anak, berdasarkan dari rekam medis Jungwoo kondisinya mungkin masih kritis dan perlu penanganan ekstra dari sang dokter langsung. Jae hoon ingat harus menyiapkan makan malam untuk Seo woo, akan tetapi ia ingat kemarin Seo woo melarangnya bersikap penuh perhatian. Namun tujuan Jae hoon hanya tak ingin membuat gadis itu semakin kesulitan hidup masing-masing, melihat Seo woo yang bahkan tak tahu cara memasak mie instan benar-benar membuat Jae hoon harus turun tangan dalam mengurusnya. " Sebaiknya aku meminta kyung woo saja yang menemaninya makan malam ini. " Ucap Jae hoon segera menghubungi adik iparnya itu. " Halo, Kyung woo-ya. " " Oh Hyung, ada apa menelpon.? " " Aku ingin minta tolong padamu. " " Apa itu.?" Jae hoon kemudian menyebutkan permintaannya pada Kyung woo, untungnya Kyung woo dengan senang hati membantu kakak iparnya itu sehingga membuat Jae hoon merasa senang. Setelah mengakhiri percakapan mereka, pandangan Jae hoon tertuju pada bingkai foto yang masih terpajang Setia di sana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD