Terlalu perhatian. ?️

1073 Words
Hujan melanda kota Seoul pagi ini, awal musim semi yang di sambut dengan guyuran hujan yang akan membuat bunga sakura yang Indah menjadi basah dan berjatuhan di sepanjang jalanan. Gadis itu terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara hujan di luar sana, ia membuka kedua matanya lebar-lebar dan kesadarannya pun naik menjadi 100% . " Aku telat lagi, " Seo woo meraih ponselnya dengan was-was kemudian menghela nafas lega setelah melihat jam yang masih menunjukkan pukul 6:00 pagi. Tok.. Tok… Tok.. " Seo woo-ya, jika kau sudah bangun jangan lupa sarapan yah. Maaf kalau pagi ini aku tidak bisa mengantar mu, aku harus ke rumah sakit sekarang sebagai gantinya aku sudah memesan taksi yang akan mengantar jemput mu hari ini. Seo woo-ya, apa kau sudah bang… " Pintu terbuka saat Jae hoon belum selesai mengucapkan kalimatnya, ia mendapat tatapan sinis dari Seo woo yang entah apa maksudnya. " Iya aku mendengarnya. " Komentar Seo woo masih dengan wajah bareface nya. " Di luar kan sedang hujan, kau yakin akan berangkat sepagi ini.?" Lanjut Seo woo kemudian. " Aku harus menangani pasienku yang akan menjalani operasi pagi ini, dan banyak pasien lain yang juga membutuhkan ku saat ini. " " Ya sudah, pergi saja sana." " Kau tidak marah kan.?" " Ahjussi dengar ya, walaupun kita sudah menikah aku dan kamu tidak akan menganggap satu sama lain sebagai sepasang suami istri pada umumnya. Kalau kau ingin pergi silahkan, aku tidak akan marah karena itu bukan hak ku. " Ucap Seo woo penuh penegasan. " Baiklah kalau begitu, aku sudah membuatkan sarapan jangan lupa untuk di makan oke." Lanjutnya segera pergi. Seo woo menatap kepergian Jae hoon dengan tatapan sebal, bukan karena kepergiannya melainkan karena perhatiannya yang di anggap berlebihan. Selama mereka tinggal bersama Jae hoon selalu bersikap layaknya seorang suami, sedangkan Seo woo tak suka akan hal itu. Ia tak ingin merasa tidak enak jika dirinya sendiri tak melakukan hal yang sama padanya. ♕♛ Saat ini adalah jam istirahat ketiga, Seo woo dan dua sahabatnya Minju Byeolim berjalan menuju kantin. Setelah berkutat dengan mata pelajaran matematika yang membuat tenaga dan otak ketiganya terkuras habis, mereka ingin mengembalikan stamina mereka dengan ngemil di kantin sekolah. Setibanya di sana, Seo woo memilih s**u pisang dengan sepotong Brownie Cocho. Kebanyakan siswa di sekolah Hanyoung sangat menyukai jajanan di kantin seperti cheese cake dan Brownie choco tapi karena Seo woo pecinta coklat makanya ia memilih Brownie choco sebagai cemilannya. Ketiga gadis itu kompak menjatuhkan tubuh mereka di meja tengah kantin karena di sana merupakan spot terbaik untuk berkumpul, saat ini kantin terlihat cukup ramai dengan kedatangan siswa yang juga memiliki tujuan yang sama dengan ketiga gadis itu. " Oh iya Seo woo, bagaimana hubungan mu dengan Tae Kyung Sunbae? Apa ada perkembangan.?" Tanya Minju sambil menyendok puding coklat kesukaannya. " Entahlah, aku juga bingung dengan sikapnya yang begitu perhatian jika di sekolah, tapi sangat cuek kalau di sosmed. " Balas Seo woo dengan wajah muram. " Apa jangan-jangan hubungannya dengan Jihyun belum berakhir dan menjadikan mu sebagai pelampiasan saja. " Tebak Byeolim membuat dua gadis itu menoleh dengan kompak. " Tapi ucapan Byeolim ada benarnya juga, kau harus berhati-hati Seo woo. " Lanjut Minju di sambung anggukan mantap dari Byeolim. Seo woo merenung sejenak, jika yang di ucapkan Minju dan Byeolim benar itu artinya Tae kyung tidak sebaik yang di pikirnya selama ini. Menjadikannya sebagai pelampiasan adalah perbuatan yang tidak bisa di maafkan bagi Seo woo, sebagai siswi yang memegang predikat cewek populer tentu hal itu tidak boleh sampai terjadi padanya. ♕♛ Dari rumah ke sekolah dan berakhir di tempat les sudah bukan hal baru lagi untuk Seo woo, meski sudah menikah kesehariannya belajar dan belajar tidak boleh sampai lewat. Setibanya di tempat les, seperti biasa Seo woo pasti akan selalu bertemu dengan Minho. Tapi kali ini pria itu tidak lagi menegurnya, dia sibuk mengobrol dengan murid cewek di kelas les mereka. Sebisa mungkin Seo woo mencoba untuk menghindar, ketika pintu lift terbuka ternyata Minho dan yang lainnya ikut masuk ke dalam sehingga membuat ruang di sana menjadi sempit. Seo woo dan Minho saling bersebelahan tetapi tidak saling sapa. Seo woo tahu meskipun Minho diam ia tetap memperhatikannya, dan entah kenapa hari ini pria itu bersikap diam dan cuek. Tapi tak masalah bagi Seo woo selagi dia tak mengganggu kesehariannya itu sudah jauh lebih baik. Pintu lift pun terbuka yang menandakan mereka sudah tiba di lantai 3 kelas Fisika, semua orang keluar kecuali Seo woo karena buku-bukunya terjatuh akibat tersenggol seseorang. Minho menahan langkahnya agar pintu lift tidak tertutup dan Seo woo segera memungut bukunya kembali. " Terima kasih. " Ucap Seo woo pelan setelah mereka keluar dari sana. " Sama-sama. " Ketika memasuki kelas, Seo woo terkejut karena tak ada kursi kosong lagi selain kursi di sebelah Minho. Mau tidak mau dia harus duduk di sebelah pria itu, guru mereka juga sudah memasuki kelas sehingga tak ada waktu untuk bertukar tempat. " Untuk hari ini saya akan memberi kalian tugas berkelompok yang terdiri dari dua orang, yang menjadi teman kelompok kalian adalah teman sebangku kalian masing-masing. " Sahut Kim-saem guru les Fisika hari ini. Semua murid menyahut dengan lantang mengartikan ada yang setuju dan juga tidak tapi mereka tetap harus menerimanya, bagai mimpi buruk di siang bolong untuk Seo woo yang harus satu kelompok dengan Minho. Ia melirik pria itu yang sudah senyum-senyum tak jelas sejak Kim-saem bicara di atas, sikap Minho yang di lihat cuek beberapa saat yang lalu tak lain hanya akting yang di lakukan nya di hadapan Seo woo agar gadis itu terkesan. ♕♛ Nurse stationary saat ini sedang sibuk oleh para perawat yang bergosip tentang dr Jung Jae hoon yang menjadi trending hot malam ini, salah satu perawat tak sengaja melihat cincin di jari manis Jae hoon setelah sekian lama tak pernah terlihat. Mereka berspekulasi bahwa Jae hoon telah menikah lagi. " Mungkin kau salah lihat, kalau dr Jung benar sudah menikah lagi dia tidak mungkin melupakan timnya. " " Aku berani sumpah, saat menemaninya periksa pasien hari ini di jari manisnya sudah ada cincin yang melingkar di sana. " " Mungkin itu cincin pernikahan sebelumnya, kau sendiri sudah tahu kan kalau dokter Jung pernah menikah. " " Ehemm.. Ada apa ini, kenapa kalian asik bergosip dan bukannya bekerja. " tegur kepala perawat yang baru saja datang dan berhasil membuat mereka mati kutu. Mereka hanya geleng-geleng kepala karena takut kena hukuman, akan tetapi kepala perawat yang bernama Nam Gyuri itu mendengar percakapan mereka barusan dan sangat penasaran dengan kebenarannya, tapi ia tak mau membahasnya dan memilih untuk pergi setelah menegur mereka kembali bekerja.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD