Mood Maker. ?

1704 Words
Pagi ini ada yang berbeda dari Seo woo, ketika Jae hoon menyapanya dan bertanya soal kakinya ia tak merespon dan cenderung lebih mengabaikan setiap ucapannya. Bahkan ketika Jae hoon membuatkan sarapan Seo woo lebih memilih memakan roti dan selai kesukaannya, Jae hoon benar-benar bingung apa yang telah membuat Seo woo bersikap seperti itu. " Kau baik-baik saja. ?" Tanya Jae hoon namun mendapat tatapan sinis dari Seo woo. " Apa kau sedang datang bulan.? " Lanjutnya dengan hati-hati. " Berhenti bicara padaku.! " Ketus Seo woo seketika membuat Jae hoon bungkam. " Sepertinya memang datang bulan, aku heran kenapa semua wanita akan lebih sensitif jika sedang datang bulan? Apa tidak bisa lebih santai sedikit. " Benak Jae hoon fokus pada sarapan paginya. " Aku sudah selesai, cepat selesaikan sarapan mu dan antar aku ke sekolah." Lanjut Seo woo perlahan bangkit dari kursinya. Melihat cara berjalan Seo woo yang sudah lebih baik membuat Jae hoon sedikit lega, perban di kakinya sudah di ganti oleh Seo woo sendiri dan tidak heran jika pemakaiannya cukup benar karena Seo woo juga adalah Seorang anak dokter, tentu ia tahu kalau hanya memasang perban. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Seo woo hanya menatap lurus layar ponselnya sedangkan Jae hoon berusaha mencari topik pembicaraan dan sesekali membuatnya harus mendesah kesal. " Sepulang sekolah nanti kau tidak usah masuk les dulu sampai kakimu benar-benar sembuh, sebagai gantinya aku akan mengajarimu materinya. " Lontar Jae hoon dan lagi-lagi di abaikan oleh Seo woo. Setibanya mereka di sekolah, Seo woo pun keluar dari mobil dan mengucapkan terima kasih dengan nada yang setengah ikhlas. Jae hoon ingin sekali keluar dan membantunya berjalan sampai di kelas gadis itu, tapi semua itu mustahil baginya dan ia hanya dapat berdiam diri di dalam mobil sambil menyaksikan Seo woo selamat memasuki gerbang sekolah. " Selamat pagi dokter Jung. " Sahut seseorang dengan penuh ceria yang baru saja lewat dan melihat mobil Jae hoon masih terparkir di pinggir jalan. " Minju? Selamat pagi. " Balasnya kurang bersemangat. " Apa Seo woo sudah masuk ke dalam.? " Tanya Minju kemudian. " Iya sudah, tolong kau jaga dia baik-baik yah, kakinya mungkin masih sakit dan aku takut dia tidak memperdulikannya sehingga membuat cederanya semakin parah. " " Serahkan saja padaku. " " Dan satu lagi, aku tidak tahu kenapa Seo woo tiba-tiba diam dan tidak mau menyahut ucapanku sama sekali, apa kau tahu soal sikapnya yang seperti itu.? " Tanya Jae hoon benar-benar penasaran. " Soal itu mungkin kau sudah mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaannya.?" Jawab Minju membuat Jae hoon memasang wajah kebingungan. " Aku tidak yakin soal itu, tapi bisa kau membujuknya atau mencaritahu soal penyebabnya? Aku merasa tidak enak jika dia seperti itu, aku akan melakukan apapun untuk membuatnya kembali seperti dulu, tolong aku Minju-ya. " " Tenang saja dokter Jung, aku akan membantu mu. " Jawab Minju dengan senang hati. ♕♛ " Jadi kau tidak mau bicara dengannya karena dia menyuruhmu untuk memilih Minho.?" Sahut Minju setelah Seo woo menceritakan apa yang terjadi setelah mereka pulang sore itu. " Dia tidak benar-benar menyuruhku, hanya saja omongannya waktu itu membuatku sedih kalau dia tidak tak tertarik dengan gadis yang lebih muda. Aku juga kesal karena dia seenaknya mengartikan Cinta sesuai versinya. Aku bisa saja mengatakan padanya kalau aku menyukainya, hanya saja melihat responnya seperti itu mungkin aku akan sakit hati dengan jawabannya sekarang. " Ucap Seo woo menunduk sedih. " Tapi dia sangat khawatir dengan sikapmu yang cuek pagi ini, dia bahkan bertanya padaku untuk membujukmu sampai ingin melakukan apapun untuk membuatmu kembali ceria. " Lanjut Minju membuat Seo woo terkejut mendengarnya. " Bagaimana kalau kau mengajaknya kencan sebagai bentuk permintaan maaf dokter Jung, dengan begitu kalian bisa menghabiskan waktu berdua. " Seru Byeolim. " Betul, dokter Jung ingin melakukan apapun termasuk kencan bukan.! " " Aku tidak mungkin langsung menghubunginya dan mengajaknya pergi kencan. " Sambung Seo woo mendesah pasrah. " Kau serahkan saja padaku, aku punya ide di jamin kau tidak akan memulainya duluan." Lontar Minju penuh percaya diri. Sementara itu di rumah sakiti ketika Jae hoon tidak melayani pasien, tiba-tiba saja pesan singkat masuk di ponselnya dan membuat pria itu meraih ponselnya kemudian membaca isi pesan yang di kirim oleh seseorang dengan nomor baru. From : Unknown ( Dokter Jung, ini aku Minju. Maaf membuatmu menunggu, aku sudah menemukan jawabannya, jadi hari ini Seo woo sedang datang bulan dan dia sedang ingin diam atau marah-marah jika di ajak bicara. Maka dari itu kau bisa mengembalikan moodnya dengan mengajaknya jalan-jalan besok, bagaimana?) " Apa dengan jalan-jalan bisa membuatnya kembali membaik? Tapi kakinya sedang sakit, dia tidak mungkin pergi-pergi dengan kondisi seperti itu. " Ucap Jae hoon mulai merasa sedikit lega. To : Minju ( Seo woo sedang cedera aku tidak mungkin mengajaknya jalan-jalan, apa tidak ada cara lain untuk membuatnya lebih baik.?) Jae hoon meletakkan ponselnya di atas meja sambil menunggu balasan Minju, tiba-tiba saja pintu terkuak dan memunculkan sosok Woo jin yang selalu membawakan cup of coffee untuknya. " Thanks. " Lontar Jae hoon menerima cup dari Woo jin. " Bagaimana kondisi ayahmu. ?" Tanya Woo jin setelah duduk di kursi. " Sudah mulai membaik, dia belum boleh pulang hingga kondisinya benar-benar pulih. " " Ada apa dengan wajahmu? Apa kau memiliki pekerjaan yang banyak? " Tanya Woo jin menatapnya penasaran. " Bukan apa-apa. " Jawabnya sambil memperhatikan ponselnya dengan harap ada notifikasi yang masuk. ♕♛ Jam menunjukkan pukul 05:00 sore ketika Jae hoon keluar dari ruang operasi, ia pun bergegas menuju ruangannya untuk segera pulang menjemput Seo woo. Ketika pria itu tiba di ruangannya ia mendapati pesan singkat dari Minju. ( Seo woo bilang kakinya sudah membaik, dia sudah tidak membutuhkan kruk lagi jadi kau tidak perlu khawatir.) Senyuman singkat terukir di wajah Jae hoon, setelah melepas jas putihnya dan meraih tasnya ia pun meninggalkan ruangan itu menuju lantai 4 rumah sakit. Lantai 4 sendiri merupakan lantai VVIP rumah sakit yang merawat pasien kelas atas, alasan Jae hoon kesana adalah untuk menjemput Seo woo yang kebetulan datang menjenguk ayah mertuanya. Saat Jae hoon tiba di depan pintu ruangan sang ayah, ia menahan aksi nya untuk membuka pintu ketika mendengar suara tawa Seo woo yang terlihat menghibur ayahnya. Melihat pemandangan itu membuat Jae hoon merasa senang dan terharu, untuk pertama kali ia melihat ayahnya tertawa lepas seperti itu bersama Seo woo yang notabenenya adalah istrinya sendiri. " Selamat sore ayah. " Seru Jae hoon yang akhirnya ikut memasuki ruangan itu. " Oh Jae hoon sudah datang, apa kau akan segera pulang.? " Tanya Hoseok pada Seo woo seakan tak rela jika Seo woo harus pulang. " Aku akan datang lagi besok bersama Seo woo, karena besok hari minggu aku akan datang pagi-pagi. " Jawab Seo woo penuh semangat. " Kamu memang anak baik, ayah akan menunggu kedatangan kalian besok. " Setelah itu mereka pun pergi meninggalkan ruangan ayah Jae hoon, melihat Seo woo yang sudah berjalan dengan normal membuat Jae hoon mengajaknya ke ruangan dokter ortopedi untuk mengeceknya lebih detail. " Kau tidak harus membawaku kemari. " Lontar Seo woo ketika mereka tiba di ruangan dokter Nam selaku dokter ortopedi. " Kita tidak tahu apakah kakimu sudah membaik sepenuhnya apa belum, lagi pula aku hanya seorang dokter bedah toraks dan tidak begitu paham soal cedera seperti ini. " Jawab Jae hoon pelan. Lalu dokter Nam muncul kemudian menyuruh Seo woo untuk duduk di atas brankar untuk mengecek kondisi kakinya, Jae hoon menunggu sambil memperhatikan bagaimana Seo woo menjawab setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh dokter Nam. Setelah melakukan pengecekan dan mendapatkan hasilnya, dokter Nam pun mulai membuka perban di kaki Seo woo dan menyatakan bahwa kakinya sudah sembuh total. " Terima kasih dokter. " Ucap Seo woo menundukkan kepala dengan sopan. " Ngomong-ngomong dia siapa dokter Jung.? " Tanya dokter Nam seketika membuat mereka berdua saling menatap satu sama lain. " Dia Putri dokter Cho, aku diminta untuk mengantarnya kemari karena kebetulan orang tuanya sedang sibuk. " Jawab Jae hoon cepat. " Oh begitu ya. " Mereka pun bergegas meninggalkan ruangan itu sebelum muncul pertanyaan baru, Seo woo terus memperhatikan langkah Jae hoon dengan tatapan nanar dan Jae hoon sendiri nampak berjalan dengan tergesa-gesa seakan tak ingin bertemu dengan orang baru dan kembali bertanya soal hubungan mereka berdua. ♕♛ Jae hoon keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk menyeduh kopi, setelah makan malam bersama Seo woo tadi ia tidak melihat gadis itu lagi. Melihat sikap Seo woo yang masih sama sejak tadi pagi membuat Jae hoon memikirkan rencana Minju untuk mengajaknya jalan-jalan besok, dan setelah di pikir-pikir ia pun mulai tertarik dan akan memberitahu Seo woo sekarang. Saat Jae hoon telah selesai menyeduh kopi nya, tiba-tiba Seo woo muncul dengan pakaian yang membuat Jae hoon langsung berpaling dan meminta maaf karena tak sengaja melihatnya. Malam ini karena cuacanya terasa panas Seo woo hanya menggunakan hotpants pendek dan tank top, namun hal itu membuat Jae hoon berpaling melihatnya. " Aku kan tidak telanjang, kenapa kau berlebihan seperti itu ahjussi. ?" Tanya Seo woo yang kedatangannya juga ingin mengambil air minum. " Lain kali jangan berkeliaran dengan memakai pakaian seperti itu, bagaimana pun juga aku ini laki-laki dan kau perempuan jadi bersikaplah yang sopan.!" lanjut Jae hoon perlahan meninggalkan dapur. Jae hoon menghentikan langkahnya ketika ia ingat dengan ajakan yang akan di katakannya kepada Seo woo, ketika ia berbalik Seo woo masih ada di dapur sambil menuang air ke dalam gelas. " Besok kalau kau ada waktu bagaimana kalau kita jalan-jalan. ?" Ajak Jae hoon sontak membuat Seo woo tersedak saat minum air, meskipun ia sudah tahu rencana ini tapi masih membuatnya terkejut jika Jae hoon yang mengatakannya langsung. " Kau baik-baik saja.?" Tanya Jae hoon khawatir melihat Seo woo sampai terbatuk-batuk seperti itu. " Jalan-jalan kemana.? " lontar Seo woo setelah perasaanya mulai membaik. " Kemana pun yang kau mau, besok aku akan mengambil cuti itu pun kalau kau tidak menolak." " Aku mau.!! " Jawabnya cepat. " Oke, jangan lupa untuk tidak berpenampilan seperti itu lagi. " Balas Jae hoon kemudian masuk ke dalam kamarnya. Seo woo menundukkan kepala menahan emosinya saat itu, lalu ia loncat-loncat kegirangan begitu rencana yang Minju lakukan berjalan dengan baik. Besok dia akan menikmati waktu berdua bersama Jae hoon dan akan melanjutkan rencana kedua yang telah di siapkannya bersama Minju dan Byeolim.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD